Gimana Caranya Mengatasi Toxic Relationship

 Bicara tentang hubungan yang sehat atau gak sehat seringnya muncul pertanyaan kayak gini

"Seberapa layak sih hubungan ini dipertahanin? Atau diperjuangkan?"

"Apakah hubungan ini buat aku atau dia nyaman?"

"Apakah dia bisa berubah?"



Disetiap hubungan selalu ada pertanyaan apakah hubungan ini bisa dilanjutkan, diperjuangin, atau hubungan ini harus stop, harus berhenti. Iya gak sih? Karena beberapa situasi yang bisa buat kita memperoleh pertanyaan seperti itu di dalam kepala kita. 

Pernah gak sih kalian merasa sayang sama pasangan tapi kok banyak prilaku dia buat kita gak nyaman lama-lama bareng dia? Kita sayang sama dia tapi kok dia overprotective banget yaa sama kuta, aku sayang sama dia tapi kenapa yaa dia selalu negative thinking sama aku? Aku sayang sama dia, tapi kenapa yaa dia bisa marah sebegitunya sama kesalahan yang menurutku gak terlalu besar? Atau kenapa dia bisa diamin aku bahkan ngeblok aku atas dasar masalah sepele? 

Nah semua hal itu kan buat kita gak nyaman yaa sama hubungan yang sedang dijalanin. 

Terus kalian mulai bertanya-tanya kapan sih hubungan itu dikatakan toxic? 

Hubungan dikatakan toxic kalau udah ada ciri-ciri kayak gini

BACA JUGA Open Relationship

1. Hubungan yang dijalani udah gak saling dukung satu sama lain. 

Kayak apa-apa itu gak boleh tapi alasannya gak masuk akal gitu. Untuk kegiatan yang menambah kemampuan selagi tidak memberatkan seharusnya tidak perlu dilarang, karena sebenarnya yang punya tubuh, pilihan adalah diri kita sendiri. Orang lain hanya boleh memberikan masukan saja. 

2. Penyelesaian konflik yang buruk. 

Kalau ada masalah, kecemburuan, atau kesalahan selalu di selesaikan secara tidak baik. Misalnya dengan pukulan, bahasa yang tidak pantas diucapkan, diemin pasangannya, menghina dan cara-cara yang gak sehat. 

3. Salah satu atau keduanya tidak berusaha menyelesaikan konflik. 

Jadi apapun yang terjadi yaudah lah pasrah aja toh emang dia kayak gitu. Padahal segala tindakan buruk itu gak ada alasan untuk gak dirubah. Jangan dibiarin kalau dia melakukan hal-hal buruk sama kamu yaa. 

4. Intuisi atau perasaan kamu secara gak langsung ngasih tahu kamu bahwa kalian memang tidak cocok. 

Pernah gak kalian ngebatin kayaknya dia yang kasar ini gak cocok buat anak kalian. Sadar gak sadar sebenarnya hati dan pikiran kalian itu pengen banget lepas dari hubungan itu, tapi masih banyak pertimbangan seperti perasaan sayang. 

Hubungan kayak gini tuh bisa banget ngasih dampak buruk buat mental, emosional dan juga fisik kalian atau bahkan lebih parahnya lagi mengganggu masa depan kalian. 

Terus gimana dong cara ngatasinnya? 

1. Lakukan preventif. Jadi sebelum kita lanjut ke hubungan yang lebih serius lagi ada baiknya kita benar-benar tahu tentang orang yang akan kita jadikan pasangan hidup ini. Cobalah mulai dari pertanyaan sederhana ini "bisa gak yaa aku hidup lama sama orang ini?" "Prilaku dia ini bisa sejauh apa sih aku toleransi?" Atau bisa gak sih kalian mengutarakan keinginan kalian atau hubungan kalian hanya dominan dengan apa yang dia inginkan. 

2. Komunikasikan dengan baik keinginan kalian. Kalian harus bisa baca situasi dan emosi pasangan kalian. Kira-kira bisa gak komunikasi ini tentang hal besar pas dia pulang kerja? Atau pas dia lagi gajian? Hmm kalian perlu mengetahui gimana sikap dan mood pasangan kalian saat ingin mengkomunikasikan harapan atau keinginan kalian. 

3. Kalau kalian berfikir pasangan kalian bisa berubah, coba deh tanyain ke diri sendiri kalian sendiri bisa gak ngerubah hal-hal yang udah jadi identitas kalian sendiri. Bisa gak kalian bertahan sama hal itu. 

4. Buat batasan yang jelas. Nah hal ini udah pernah aku bahas di cerita ini yaa kalian bisa chek sendiri. 

Oke segini aja dulu cerita hari ini, semoga bisa membantu dan see you. 

Comments

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Kenapa Investasi Ramai Dibicarakan Saat Ini?

Tentang Berproses