DERANA
DERANA
(a)Tahan dan tabah menderita sesuatu (tidak lekas patah hati, putus asa, dan sebagainya)
Siapa yang paling kuat hidup di dunia ini dari segala jenis menusia yang berusaha untuk menjatuhkan bahkan menguburkan mimpi-mimpi orang lain?
Apakah wonder women? Apakah spiderman? Or batman?
TIDAK!!! BUKAN MEREKA.
Mereka adalah
Manusia yang paling kuat dan tabah serta tahan menderita sesuatu tidak lekas patah hati, putus asa, menyerah dan segala bentuk kegagalan dan keterpurukan adalah mereka yang saat ini sedang berada di tempat kerjanya untuk memenuhi kebutuhanmu, berusaha mencerahkan masa depanmu dengan penuh keringat dan panasnya sang surya. Yaa mereka adalah orangtua kita. Mereka yang saat ini sedang mencangkul di kebun, mereka yang saat ini sibuk kerja seharian di depan komputer dan mereka yang seharian membersihkan rumah dan merawat adik kita dan juga mereka yang tenang di alamnya.
Akhir tahun ini ketika saya pulang dari tempat saya belajar ke kampung halaman, saya dijemput oleh ayah saya karena jarak kampung dan kota sangat jauh sekitar 34 km dan juga tidak adanya mobil sewa yang berangkat dari kota ke kampung saya pada saat itu.
Dari jauh saya lihat ayah saya berjalan menghampiri saya dengan jaket hitam lusuhnya karena sinar matahari telah mencuri pekatnya hitam jaket ayah, celana kegedeaan yang ia beli beberapa tahun lalu waktu hari lebaran. Dari jauh ayah tampak botak karena banyak dari rambut depannya sudah rontok entah karena memang salah pakai shampoo atau karena ia terlalu keras memikirkan keluarganya. Ketika Ayah semakin dekat maka semakin jelas pula kumis dan jenggotnya yang kian memutih, karena usianya yang tak lagi muda. Dan sendal kesayangan ayah dari masa ke masa yang tak pernah jauh dari kakinya. Sedih sekali rasanya melihat beliau dengan kumis putihnya menghampiri anaknya yang belum bisa membuatnya tersenyum lebih lama karena bahagia.
Sepanjang jalan pulang saya teringat bagaimana dia berusaha menjemput saya dengan sepeda motor yang ia pinjam dari salah satu keluarga, berapa lama ia menunggu saya dengan helm rusak dikepalanya, sungguh mengharukan.
Terlalu banyak cerita sampai lupa pesan apa yang ingin disampaikan. Mungkin orangtua kalian memiliki pekerjaan yang berbeda, entah lebih mudah atau lebih sulit dari pekerjaan orangtua saya. Mungkin orangtua kalian tidak lagi bekerja atau bahkan sudah tidak ada lagi di dunia. Yang ingin saya katakan adalah sama. Kita sama-sama punya orangtua yang menyayangi kita dalam bentuk yang berbeda, tetapi mereka begitu sangat menyayangi kita.
Ingat ketika kita dan teman-teman kita atau pacar kita pergi kesuatu tempat paling bagus dan kekinian orangtua kita sedang dimana? Ingat ketika kita tertawa terbahak-bahak orantua kita sedang apa? Ingat seberapa seringnya kita posting dan chatingan dengan teman dan orang lain orangtua kita sedang merindukan kita?
Semua orang tau bahwa perjuangan orangtua sangat luar biasa tapi tidak semua orang meluangkan banyak waktu untuk mereka. Semua orang tau bahwa melahirkan adalah peristiwa mempertaruhkan nyawa seorang ibu tapi tidak semua orang mau berbicara sejam lebih lama bersama ibunya. Semua orang tau teori tentang perjuangan dan cara membahagiakan orangtua tapi tidak semua orang mempraktikkan apa yang ia tau tersebut.
Erich Fromm seorang filsuf asal Jerman dalam teori kritisnya mengatakan bahwa kebahagiaan manusia bukan terletak dari apa yang ia miliki, namun terletak pada dirinya. Seseorang akan merasa bahagia ketika ia Being more bukan saat ia menjadi having more. Apapun yang kita punya saat ini seperti jam mewah, kendaraan mewah, handphone terbaru bahkan pakaian paling hits seantero kampus pun tidak akan pernah membuat kita bahagia ketika kita masih menjadi manusia yang hanya tau teori untuk membahagiakan orangtua kita tetapi tidak pernah mencoba menjadi anak yang lebih baik tindakan dan ucapannya terhadap orangtua dari waktu ke waktu.
Yang ditekankan disini adalah diri kita sendiri yang harus being more menjadi lebih baik dimulai dengan orang terdekat kita. Harta tidak membahagiakan orangtua kita, kesuksesan dan prestasi hanya menyumbang sedikit senyum di bibir mereka, yang mereka butuhkan adalah kehadiran kita, suara kita, perhatian kita. Menjadikan diri kita lebih menjadi anak yang tau diri akan porsi dan perannya. Jangan pernah tinggalkan mereka, kita tidak pernah tau kapan Tuhan mau mengambilnya. Sebuah penelitian mengatakan bahwa orangtua cenderung lebih cepat meninggal dibandingkan pada orang usia muda karena faktor kesepian yang diderita dalam waktu yang cukup panjang.
Coba mulai dari sekarang berikan perhatian lebih kepada orangtua kita. Ajak mereka mengobrol tentang apa saja, masa lalu mereka, yang mereka inginkan. Ambil ponselmu dan bicaralah dengan mereka setiap hari meski hanya menanyakan mereka sedang apa, pijitlah kaki dan lengannya saat dia sedang santai dan buatlah sedikit lelucon agar ia melepaskan sejenak lelahnya.
Semoga ibu dan bapakmu sehat selalu, jangan lupa berikan perhatiaan lebih kepada mereka. Oke :)
🙂😊
ReplyDelete👍👍
DeleteAmin. Orang tua adalah orang yang tidak akan pernah meninggalkan kita di saat semua orang menjauh ketika kita terpuruk.
ReplyDeleteYups benar sekali. Merekalah tempat kita berpulang
DeleteSedihh kali bacanya 🥲🥲
ReplyDelete