Posts

Showing posts with the label Terbit

Kenapa Orang Indonesia Suka Tanya Kapan?

Image
 Pernah di tanya "kapan" yang menyebalkan?  Kapan nikah? Kapan lulus? Kapan punya anak? Kapan kerja? Kapan punya mobil dan rumah?  Kemudian yang di tanya akan merasa privasinya diubek ubek, dikepoin, dipojokkan, disindir dan lain-lainnya.  Padahal kalau punya rencana nikah, punya pasangan, nggak baru diselingkuhin atau ditinggalin pertanyaan kapan nikah bukan masalah yang besar.  Kalau lulus tepat waktu dan nggak ada masalah sama dosen dan administrasi, atau yang lain sebagainya, pertanyaan kapan lulus bisa dijawab dengan mudah.  BACA JUGA  Pertanyaan Menjengkelkan Seputar Perkuliahan Kalau punya skill, network, dana dan kesempatan, nggk akan kikuk kok kalau ditanya kapan kerja?  Nah kelihatan kan masalahnya di mana? Masalahnya akan selesai kalau ikut aturan komunitas, yakni aturan masyarakat.  Aturannya mudah, yakni harus memiliki kesamaan dengan kebanyakan orang, kalau orang nikah umur 20 tahun maka untuk menghindar dari pertanyaan "kapan nikah?" Menikahlah di usi

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" Part 6

Image
  Melinda Kemudian ketika tidak ada lagi yang harus dilayani oleh seorang perempuan yang telah menjadi janda maka yang diterima adalah kalimat "penggoda". Yaa karena kodratnya tadi adalah untuk melayani laki-laki, maka label penggoda sangat tepat digunakan untuk menjelaskan perempuan yang akan melayani laki-laki, baik yang sendiri maupun yang sudah beristri. Inilah tantangan seorang janda. Ketika keputusan untuk menyudahi sebuah mahligai rumah tangga maka segala stigma negatif akan datang menghampirinya. Tak terasa sebulan sudah Melinda menjadi janda, kenikmatan luar biasa yang bisa ia dapatkan karena mampu memuaskan diri dengan segala hal yang digemarinya. Mulai dari membaca hingga berjualan secara online. Kegembiraan yang bertambah ketika Melinda mampu mencintai dirinya sendiri tanpa harus merubah menjadi wanita yang terlihat cantik menggunakan make up, pandai memasak dan lihay dalam memberikan kepuasan seorang laki-laki. Melinda hidup dengan aturan yang tak pernah membuatn

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" Part 5

Image
Melinda "Jika keluarga dibangun dengan cinta, maka jangan biarkan salah satunya merasa tertekan dan tak berharga, karena sejatinya keluarga adalah yang saling mengasihi satu sama lain, bukan yang hanya ingin dihargai dengan yang lain." _Melinda. Menjadi seorang istri juga bukan berarti menjadi 'pelayan' dalam segala hal. Istri juga bisa merasakan lelah dan membutuhkan pelayanan suami. Bukankah dengan saling melengkapi satu sama lain, keluarga akan menjadi lebih seimbang? Melinda yang ditemani sepi dan secangkir kopi itu tak membutuhkan lagi yang namanya teman kala malam. Ia tak butuh lagi teriakan perintah yang memintanya untuk menyeduh mie ditengah malam. Ia hanya membutuhkan kedamaian dalam alunan melodi saat membaca buku tentang evolusi kesenangannya saat ini. Sekarang ini Melinda sangat sering menghabiskan waktu malamnya untuk membaca. Dulu ia tak punya waktu untuk menambah bacaannya, karena kerjanya hanya menyetrika, memasak dan membersihkan rumah dan suaminya. P

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" part 4

Image
  Melinda "Jika keluarga dibangun dengan cinta, maka jangan biarkan salah satunya merasa tertekan dan tak berharga, karena sejatinya keluarga adalah yang saling mengasihi satu sama lain, bukan yang hanya ingin dihargai dengan yang lain." _Melinda. Pukul 12:00, perut Melinda yang hanya diisi dengan semangkuk bubur tadi pagi, sudah kembali merengek minta diisi. Baru saja Melinda ingin masuk ke dapur untuk memasak, terdengar suara pintu yang diketok dari luar. “Assalamualaikum.” “Walaikumussalam, eh siska beneran datang, aku kira cuma bercandaan aja tadi.” "Hehe iya nih beneran, gak papa kan? Lagi ngapain Mel?" "Gak ada sih Sis, cuma duduk santai aja." "Enak yaaa kamu bisa punya penghasilan sendiri." "Kamu juga bisa kali Sis, penting mau usaha aja." "Aku tuh mau usaha, tapi suami aku gak bakal ngizinin Mel." "Haduh, sulit emang punya patner hidup yang gak bisa sejalan." "Yaaa gitu deh Mel, eh cuacanya panas banget

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" Part 3

Image
  Melinda "Jika keluarga dibangun dengan cinta, maka jangan biarkan salah satunya merasa tertekan dan tak berharga, karena sejatinya keluarga adalah yang saling mengasihi satu sama lain, bukan yang hanya ingin dihargai dengan yang lain." _Melinda. Apakah seorang perempuan yang kini telah menjadi janda harus terus berjuang mempertebal telinganya supaya tak mendengar kalimat 'penggoda' yang diucapkan oleh tetangga? Segala tanya yang terus berputar dikepala Melinda membuatnya tak mampu lagi berdiri dengan kaki sendiri. Tapi ia tau ketidakmampuan melahirkan seorang anak dari vaginanya tak membuatnya menjadi wanita yang lemah. Melinda bangkit menjadi wanita perkasa yang kebal akan omongan tetangga. Ia berdiri dan melihat cermin bahwa dirinya adalah apa yang terlihat dalam cermin tersebut. Tak perlu menjadi apa yang diharuskan masyarakat. Melinda adalah janda tapi ia tetap perkasa. Melinda membuka jendela dan melihat surya pagi ini menyapa dengan hangat. Digunakannya tudung

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" Part 2

Image
  Melinda "Jika keluarga dibangun dengan cinta, maka jangan biarkan salah satunya merasa tertekan dan tak berharga, karena sejatinya keluarga adalah yang saling mengasihi satu sama lain, bukan yang hanya ingin dihargai dengan yang lain." _Melinda. Meskipun dilarang untuk bekerja saat masih bersama suaminya, Melinda masih sempat sembunyi-sembunyi melakukan hobbynya berjualan secara online tanpa pengetahuan suaminya. Hal ini bukan tanpa sebab dilakukan Melinda, omset yang lumayan, menjadikan penghasilan Melinda mengungguli pendapatan Rangga, yang kemudian akan membuat Rangga merasa tersaingi dan kalah menjadi imam dalam keluarga. Hal ini yang dikemudian hari menjadi bibit perceraian mereka. "Sebelum kita menikah, aku adalah aku yang punya hobby berdagang dan punya lingkaran pertemanan yang membuatku berkembang, tapi kenapa setelah ijab kabul itu yang kamu lakukan seolah-olah tubuhku ini milikmu?" "Yaa memang kamu itu milikku, aku sudah membelimu dengan mahar yang

Antologi Cerpen "Izinkan Perempuan Bicara" Part 1

Image
  Melinda "Jika keluarga dibangun dengan cinta, maka jangan biarkan salah satunya merasa tertekan dan tak berharga, karena sejatinya keluarga adalah yang saling mengasihi satu sama lain, bukan yang hanya ingin dihargai dengan yang lain." _Melinda. Tok! tok! tok! Suara palu terakhir sebagai tanda perceraian antara Melinda dan Rangga telah berbunyi lantang. Suara pembelaan memang tidak akan lagi didengar oleh Melinda, tapi suara bisikan tetangga akan mulai ramai mengisi gendang telinga sepanjang masa. "Kalau sudah jadi janda, jangan suka menggoda lelaki beristri ya!" Baru sampai depan rumah saja sudah mulai bibir pedas itu bersuara, mengalahkan pedasnya sambalado buk titin depan gang. "Gak semua janda itu penggoda buk," jawab Melinda berusaha sabar. "Satu banding sepuluh tapi kan, kamu itu perempuan tapi suka membantah omongan orangtua, pantes aja suami kamu ninggalin kamu." "Bukan dia yang meninggalkan saya buk, tapi saya yang meminta cerai

Antologi Cerpen "Rezeki Untukku"

Image
  BERKAT MAMAK Nurlaeli Rohmah Semua ini berawal dari tiga tahun yang lalu, ketika aku berada pada tahap akhir Sekolah Menengah Atas. Sama seperti siswa lainnya yang sibuk dengan memikirkan masa depannya masing-masing, pun begitu denganku. Aku sangat ingin melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi lagi, tapi semua orang tahu bahwa untuk sampai di sana membutuhkan biaya yang tidak sedikit, membutuhkan perjuangan yang tidak sebentar dan membutuhkan banyak dukungan secara moral juga. Maka dari itu aku mulai memberanikan diri mendiskusikan hal ini kepada kedua orang tuaku. “Yah, dari sekolah udah ada ditanyai siapa aja yang mau masuk perguruan tinggi untuk didata namanya dan bisa diurus dari sekolah,” ucapku pada Ayah yang sedang meneguk secangkir kopi. “Kamu mau kuliah?” tanya Ayah. “Mau.” “Kuliah di mana? Jurusannya apa?” tanya Ayah lagi. “Pengennya di Jogja, jurusannya belum tahu.” “Jangan di luar Aceh, sekarang itu yang dibutuhkan pemuda-pemudi daerah.” “Yaa kerjanya nanti

Antologi "Cerdas Parenting Masa Kini" Part 2

Image
  Mengajari Anak Tentang Upaya Pencegahan Pelecehan Oleh: Nurlaeli Rohmah “Cara manusia mencintai Tuhan sangat beragam, salah satunya menjaga ciptaan-Nya berupa tubuh. Menjaga tubuh dari Tindakan kekerasan dan pelecehan adalah bentuk kasih saying dan pengabdian manusia kepada Tuhan-Nya. Mari, ayah bunda ajarkan anak perihal tubuhnya sebagai tanggung jawab manusia kepada Sang Pencipta. ” 2. Ajari Anak Mengenai Batasan Batasan di sini adalah kedekatan anak dengan orang lain. Sering kita melihat bagaimana dekatnya seorang anak dengan ayah ketimbang bundanya, kedekatan nenek atau kakek ketimbang orangtuanya dan kedekatan anak dengan orang lain. Dekat dengan orang lain memang tidak menjadi masalah bagi anak, namun yang kurang diperhatikan adalah ketika kedekatan tersebut tidak memiliki batasan yang jelas. Orang tua juga perlu memberikan batasan kepada anak untuk mendapatkan ruang pribadi anak, misalnya tidak sembarangan masuk ke dalam kamar anak. Begitupun dengan kakek dan neneknya bahkan

Antologi "Cerdas Parenting Masa Kini" Part 1

Image
Mengajari Anak Tentang Upaya Pencegahan Pelecehan Oleh: Nurlaeli Rohmah “Cara manusia mencintai Tuhan sangat beragam, salah satunya menjaga ciptaan-Nya berupa tubuh. Menjaga tubuh dari Tindakan kekerasan dan pelecehan adalah bentuk kasih saying dan pengabdian manusia kepada Tuhan-Nya. Mari, ayah bunda ajarkan anak perihal tubuhnya sebagai tanggung jawab manusia kepada Sang Pencipta.” Masalah pelecehan seksual terhadap anak sering sekali menjadi sorotan akhir-akhir ini. Ayah dan Bunda bisa melihat di televisi atau bahkan di surat kabar, mulai dari kasus pencabulan 305 anak oleh seorang bule asal Prancis, pencabulan 2 anak balita berusia dua dan tiga tahun oleh seorang kakek yang tidak lain adalah keluarganya sendiri di Aceh, seorang pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat yang melakukan pelecehan seksual kepada santrinya yang berusia 16 tahun, dan masih banyak lagi kasus pelecehan seksual terhadap anak lainnya. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan bag

Beta pun Indonesia

Image
  Indonesia tanah air Beta Sebuah lagu saat upacara tiba Lalu bagaimana dengan makna dan nyatanya?  Apakah Beta bagian dari Indonesia?  Hai Indonesia, lihatlah Beta Meski kulit Beta hitam legam, tak layaknya orang Asia Namun Beta juga masih berada di Indonesia Meski rambut Beta keriting layaknya orang Afrika Tapi Beta juga masih berada di Indonesia Meski kerangka tubuh Beta tak seindah orang-orang Jakarta Tapi Beta juga berakar di Indonesia Meski Beta ada di ujung Indonesia yang kekurangan sinarnya, tak dekat dengan mahkota Raja, Tapi Beta juga masih bagian Bangsa tercinta, Indonesia Tapi mengapa bung?  Mengapa Beta seperti dibuang?  Mengapa Beta seperti tak disayang?  Mengapa Beta tak diperlakukan layaknya Bandung dan Semarang?  Emas Beta punya, Uranium pun Beta ada Bahkan burung-burung Surga pun ada di Papua Segalanya dirampas, Beta dan kawan-kawan dihempas Apakah benar Papua milik Indonesia?  Ataukah hanya tambangnya saja?  Mengapa kami terasing?  Mengapa kami seperti sampah berbela