Kenapa Orang Indonesia Suka Tanya Kapan?

 Pernah di tanya "kapan" yang menyebalkan? 


Kapan nikah? Kapan lulus? Kapan punya anak? Kapan kerja? Kapan punya mobil dan rumah? 



Kemudian yang di tanya akan merasa privasinya diubek ubek, dikepoin, dipojokkan, disindir dan lain-lainnya. 


Padahal kalau punya rencana nikah, punya pasangan, nggak baru diselingkuhin atau ditinggalin pertanyaan kapan nikah bukan masalah yang besar. 


Kalau lulus tepat waktu dan nggak ada masalah sama dosen dan administrasi, atau yang lain sebagainya, pertanyaan kapan lulus bisa dijawab dengan mudah. 


BACA JUGA Pertanyaan Menjengkelkan Seputar Perkuliahan


Kalau punya skill, network, dana dan kesempatan, nggk akan kikuk kok kalau ditanya kapan kerja? 


Nah kelihatan kan masalahnya di mana? Masalahnya akan selesai kalau ikut aturan komunitas, yakni aturan masyarakat. 


Aturannya mudah, yakni harus memiliki kesamaan dengan kebanyakan orang, kalau orang nikah umur 20 tahun maka untuk menghindar dari pertanyaan "kapan nikah?" Menikahlah di usia 19 tahun ke bawah. 


Untuk menghindari pertanyaan kapan punya anak, lihatlah sekeliling, Orang-orang yang nggak ditanyai kapan punya anak adalah mereka yang hamil setelah sebulan menikah atau tiga bulan melahirkan setelah menikah.


Nah, masalahnya banyak yang nggak mau mengikuti aturan yang sudah ditetapkan masyarakat. 


Lalu kenapa masyarakat Indonesia suka banget nanya "kapan?”


Karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat padi. 


"Masyarakat Indonesia memegang erat budaya padi, sedangkan masyarakat Eropa memegang budaya gandum"


Apa maksudnya? 


BACA JUGA Gak Papain Aja Dulu


Dalam bertani padi, kebun masyarakat satu sama lain tidaklah berjauhan. Sehingga masyarakat akan cenderung melakukan gotong royong dan tingkat solidaritasnya tinggi. 


Jadi intinya dalam komunitas padi ini adalah kepentingan kelompok lebih berarti daripada kepentingan pribadi. 


Sedangkan komunitas gandum sebaliknya, lahan gandum di Eropa sangat luas, dan bisa dikendalikan oleh satu orang saja, sehingga rumah penduduk saling berjauhan. Mau tidak mau masyarakat menjadi lebih mandiri dan tidak saling sapa dan tegur. 


Akhirnya menciptakan masyarakat yang mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan kelompok. 


Nah, hubungannya apa sama pertanyaan kapan nikah ini? 


Ya Karena masyarakat Indonesia memiliki solidaritas yang kuat, urusan pribadi itu bisa dianggap urusan bersama, makanya sebagai satu kesatuan yang utuh, dianggap aneh kalau ada salah satu bagian yang tidak diketahui bagian lainnya. Itu sebabnya masyarakat kecewa tiba-tiba Maudy Ayunda mengumumkan pernikahannya tanpa mengabari kapan ia berpacaran, dilamar, dengan siapa dan bagaimana persiapannya. 


Pun basa basi yang sangat Indonesia jadi satu pertimbangan masyarakat untuk memperkuat kekerabatannya. 


Ya kali udah lama nggak  ketemu, nggak ngobrol? Nggak Indonesia banget, wong di bus baru ketemu aja udah saling sapa "mau ke mana dek?" Apalagi sama keponakan dan tetangga sendiri? Masa nggak nanya nanya sih? 


Terus kenapa pertanyaannya harus kapan? 


Karena pertanyaan lain seperti di mana? Siapa? Apa? Itu sudah sering diperbincangkan saat bergosip ria saat seseorang yang ditanya itu tidak bersama rombongan. 


Sedangkan pertanyaan mengapa dan bagaimana itu akan memerlukan waktu panjang untuk mendapatkan jawaban, padahal orang Indonesia menyukai basa basi, yang mana basa basi itu bukan suatu penjabaran. 


Maka alternatif terbaiknya adalah pertanyaan “kapan” tetap akrab dan tidak ribet karena panjang lebarnya. 


Karena mereka nggak tau betul sebenarnya apa yang dirasakan dan inginkan. Memang benar solidaritas itu penting, tapi kekurangan dari kepentingan bersama ini menjadi boomerang bagi kepentingan pribadi. Masyarakat jadi acuh terhadap urusan pribadi. Makanya ada statment "gitu aja kok baper"


Maka perlu disadari bahwa setiap budaya yang dipegang akan selalu menyelip kelebihan dan kekurangan, dan semua itu menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. 


DISCLAIMER: tulisan ini pernah dimuat di Mojok


Comments

Popular posts from this blog

Yakin mau Boikot Produk Prancis?

Cara Mengkhatamkan Al-Qur'an Tanpa Khawatir Datang Bulan dan Hambatan lainnya

Macam-macam alat penahan Menstruasi pada wanita