Posts

Showing posts from October, 2021

Sunk Cost dan Pantang Menyerah

Image
 Hai, gimana kabar? Semoga baik ya, sebaik kabar kantong atau dompet kalian. Hehe Di bulan lalu mungkin kalian ingat kalau panutanku kak Cania pernah bilang di tik tok nya tentang Sunk Cost. Masih ingat tentang Sunk Cost?  Singkatnya Sunk Cost ini adalah biaya yang udah dikeluarin dan gak bisa di kembalikan lagi, dalam video itu kak Cania mencontohkan Sunk Cost ini dengan misalnya kita adalah seorang penjual makanan dan kita beli bahan-bahan untuk makanan tersebut dengan mengeluarkan uang sebesar 100.000 nah 100.000 ini kan gak bisa dikembalikan lagi yakan, nah 100.000 inilah yang disebut Sunk Cost.  Dalam case lain misalnya kamu udah baca buku setengahnya, tapi ditengah jalan kamu ngerasa bosen, gak lagi tertarik dan kayak gak dapat apa yang kamu mau dari baca buku itu, tapi kamu tetap maksain untuk menyelesaikan baca buku itu sampai habis karena merasa percuma atau rugi udah dibeli mahal-mahal tapi gak habis kebaca. Padahal apa yang kamu baca gak masuk sama sekali ke kepala kamu kar

Tentang Novel "Tuhan Izinkan aku Menjadi Pelacur"

Image
 Beberapa minggu lalu ada seorang teman yang meminta pandangan saya tentang sebuah buku yang sebenarnya sudah saya baca tapi tidak  tamat, ia memintanya setelah membaca tulisan saya yang ini . Mungkin ia ingin tahu lebih banyak atau mengetes keyakinan saya, saya tidak tahu tapi yang pasti buku itu memang memberikan beberapa sudut pandang yang berbeda.  Buku itu judulnya “Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur” karya bapak Muhidin M Dahlan yang sangat luar biasa. Jadi singkatnya dalam cerita itu pemeran utama yang bernama Nidah Kirani kecewa dengan apa yang telah ia persembahkan selama ini, ia kecewa dengan agamanya, kecewa dengan Tuhannya, ia kecewa dengan laki-laki yang menjamah tubuhnya (walau sebenarnya ia menyetujuinya). Kekecewaan pada kelompok Jemaah yang ia anggap bisa membawanya menuju mimpi yang sangat indah, membangun negara islamiyah, ternyata hanya omong kosong, wanita yang awalnya selalu bermesraan dengan Tuhan setiap malam, menekuni hidup sederhana layaknya para sufi, selalu m

Setelah Dua Bulan Bekerja

Image
 Hai semua, di sini aku cuma mau cerita tentang sesuatu yang aku rasain untuk ya siapa tau bisa memotivasi kalian, menggerakkan hati kalian atau setidaknya kalian merasa gak sendirian.  Jadi selama dua bulan ini aku udah kerja di salah satu instansi pemerintah sebagai operator paten, tapi jangan mikir kerjaanku selalu di depan komputer ngetik-ngetik pake excel atau word, buat-buat surat dan sebagainya, gak sepenuhnya seperti itu.  Jadi dengan percaya dirinya aku bilang kerjaan aku itu pertama nyapu-nyapu ruangan kerja, terus cuci piring, lap-lap meja, terus kalau datang para tuan PNS aku buat minum dan ambil kue, kalau sudah jam 10 masak nasi dan jam 12 nya nyiapin sayuran untuk makan siang. That right kalau kalian sebut itu sebagai babu. Ya gak papa juga kalau dinyinyirin sarjana kok jadi babu , udah tu bangga lagi. Gak papa aku memang bangga dengan pekerjaan ku yang tidak banyak diharapkan orang lain. Pekerjaan itu aku lakuin karena aku masih jadi pegawai honorer.  BACA JUGA  Apa Pe

Mengenal Kaum Dalit, Kaum Paling Tak Tersentuh di India.

Image
 India adalah salah satu negara yang sampai saat ini masih mempercayai sistem kasta dalam kemasyarakatannya khususnya masyarakat tradisionalnya baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam hal ini, sistem kasta dapat membuat seseorang merasa lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan orang lain, yang pada umumnya didasarkan oleh garis keturunan, tingkat perekonomian profesi dan lain sebagainya. Secara umum, tingkatan kasta di India terbagi atas 4 yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada puncak hirarki ada kasta Brahmana dimana kasta ini banyak diantaranya adalah orang-orang pemuka agama, intelektual, guru dan sebagainya. Lalu dibawahnya ada kasta Ksatria yang orang-orang di dalamnya kebanyakan adalah orang-orang penguasa dan para pejuang. Adapun kasta Waisya kebanyakan orang-orangnya adalah orang yang berprofesi sebagai pedagang dan para pebisnis. Dan yang terakhir adalah kasta Sudra yang kebanyakan orang-orangnya adalah orang-orang yang berprofesi sebagai buruh ataupun

Pernyataan Agnostik yang Mengganggu Pikiranku

Image
 Kalau Tuhan itu ada, kenapa saat kita melakukan kesalahan atau dosa dia cuma diam aja? Gak ngelakuin apapun padahal dia selalu merhatiin kita kan? Tapi di ujungnya kalau kita tetap melakukan kesalahan atau dosa tersebut kita tetap akan dihukum, masuk neraka. Itu maksudnya gimana?  Itu bukan kalimatku ya, hehe aku kutip itu dari salah satu wawancara bersama seorang agnostik di youtube, dan jadi kepikiran.  Anggap aja kamu punya anak yang selalu kamu perhatiin setiap saat. Terus anak itu tiba-tiba pegang pisau, kan kamu lihat dan bisa aja ngelakuin suatu hal kan? Tapi kamu tetap cuma lihat, dan saat pisau itu melukai anakmu. Yang salah siapa? Kamu atau anakmu?  Kira-kira begitulah analoginya.  BACA JUGA  bloPernikahan Anti Ribet Ada benarnya juga kalau misalnya Tuhan itu mampu melakukan semua hal, kenapa ia membiarkan orang lain melakukan dosa atau kesalahan? Lalu kemudian di akhirnya menghukum? Kayak jahat ya.  Tapi menurutku ini kurang tepat sih ya, kalau Tuhan itu dikatakan hanya dia