Body Image VS Kal ö Kagatheia
Body Image VS Kal ö Kagatheia
Body Image adalah suatu pandangan, attitude, kepercayaan dan persepsi seseorang terhadap fisiknya sendiri. Body Image ini cuma ada di dalam pikiran manusia, maka dari itu sifatnya subjektif. Body Image ini ada dua jenisnya, yang positif dan juga negatif.
Body Image positif yaitu ketika seseorang mampu memberikan pandangan yang baik kepada fisiknya, seperti perasaan puas dan menerima apa adanya fisiknya, tidak memiliki kritik yang berlebihan terhadap fisiknya, menerima fisiknya meski ia sadar bahwa fisiknya tidak sempurna atau sesuai dengan kebanyakan orang, ia menerima kulitnya yang lebih gelap daripada orang lain, ia menerima bahwa jerawat yang tumbuh dengan subur adalah sesuatu yang wajar, menerima alisnya yang tidak tebal seperti kebanyakan orang, dan banyak kekurangan fisik lainnya yang mampu diterima dengan bijaksana karena orang-orang yang memiliki Body Image positif percaya bahwa mereka lebih daripada penampakan fisiknya.
Body Image negatif yaitu ketika seseorang tidak mampu atau menerima segala hal yang ada pada fisiknya, seperti mereka selalu tidak puas dengan fisiknya mereka, selalu punya alasan negatif tentang fisiknya, dan selalu merasa bahwa kekurangan yang ada pada fisiknya haruslah dirubah atau dihapuskan. Merasa bahwa kulit gelap merupakan masalah besar yang harus di atasi, merasa bahwa jerawat tanda-tanda mau kiamat, alis yang tidak tebal adalah penyimpangan dan lainnya.
Dulu saya punya Body Image negatif di mana saya selalu merasa gak percaya diri sama jidat saya yang lebarnya kayak lapangan golf, gak percaya diri sama bibir saya yang terlihat kurang bagus bentuknya, gak percaya diri sama bentu tubuh segitiga kebalik yang kesannya saya itu gak berbody dan kayak punya otot yang gak sewajarnya perempuan, gak percaya diri sama tahi lalat saya yang banyak dan selalu buat orang bisa ngatain saya, gak percaya diri sama bekas korengan dan bulu yang ada di kaki dan tangan saya. Saya ngerasa perlu punya poni, perlu berdoa semoga tahi lalat ini gak tumbuh lagi, perlu untuk menutupi bekas korengan dan bulu yang ada di kaki dan tangan saya. Karena beberapa orang yang tau korengan di kaki saya ada yang liatnya itu kayak jijik, kayak aneh dan respon yang mereka bilang yaitu seperti ‘sebenarnya kalok gak ada itu, kaki kamu bagus deh, atau gak pernah diobatin yaa, kok bisa gitu, dan kok bulunya tebel banget’ bahkan waktu kecil saya pernah dibilang kayak ketek (monyet) dan lainnya yang buat saya semakin enggan untuk sekedar melihat kaki saya bahkan. Saya pernah mencukur semua bulu yang ada pada tubuh saya bahkan di kumis saya yang kelihatan tebal eh bukannya bagus malah makin lebat. Makin kesini makin sadar bahwa mindset kayak gini gak sehat buat saya dan harus di rubah pelan-pelan. Sekarang saya gak peduli mau dibilang tahi lalatnya kayak tahi kebo, atau lalatnya mencret atau apalah itu. I don’t care. Karena saya percaya Tuhan punya alasan menciptakan fisik saya ini.
Body Image ini bisa banget berubah bahkan berkembang lebih besar karena adanya faktor yang mendorong hal itu terus terjadi. Berikut ini faktor yang mempengaruhi Body Image seseorang, yaitu:
1. Media (TV, majalah, sosial media). Media selalu menampilkan orang-orang yang sempurna yang akhirnya membuat kita insecure sama fisik sendiri, artis-artis yang dipajang di majalah dan film serta para selebgram yang selalu tampil lebih menarik daripada diri kita sendiri.
2. Keluarga, teman, pasangan. Pengetahuan serta informasi yang diberikan oleh orang-orang yang berada di sekitar kita dapat membentuk Body Image kita menjadi positif atau bahkan negatif.
3. Disabilitas. Adanya stereotype maskulinitas dan juga standar kecantikan membuat isu Body Image ini selalu menyerang para kaum disabilitas.
4. Beauty Industry. Para borjuis di luar sana selalu menampilkan model-model mulus untuk membuat kita tidak percaya diri dengan fisik yag telah diberikan Tuhan ini, kemudian mereka menawarkan solusi daripada masalah insecure kita dengan produk kosmetik yang mereka miliki. Menampilkan Jesika mila, Citra kirana, dan aktor aktris lainnya supaya kita sadar bahwa kita sebenarnya tidak ‘seperti’ layaknya orang banyak. Kemudian mereka memanfaatkan keresahan kita dengan menjual produk mereka supaya mereka mendapatkan keuntungan.
Pengaruh dari Body Image negatif yaitu:
1. Mengidap depresi. Hal ini karena merasa tidak seperti yang seharusnya dan tidak mampu untuk melakukan perubahan yang diminta, seperti tidak ada habisnya standard yang diminta. Hari ini menjadi putih seperti sangat cantik, kemudian alisnya harus tebal, esok hari ternyata kulit sawo matang terlihat lebih sexy dan begitu seterusnya.
2. Merasa anxious atau kegelisahan.
3. Mempengaruhi kesehatan fisik. Tidak semua yang di jual dipasaran adalah produk original, tidak semua produk cocok sama kulit semua orang, pil serta obat-obatan untuk diet tidak semuanya sehat.
4. Mengalami Eating Disorder. Seperti Anorexia (gangguan makan karena terobsesi dengan berat badan yang dianggap ideal) dan Bulimia (gangguan makam serius ditandai dengan makan berlebihan, diikuti dengan metode untuk menghndari kenaikan berat badan).
5. Memiliki BDD (Body Dismorphic Disorder). Yaitu penyakit mental dengan gejala fokus obsesif pada kekurangan yang menurut penderita ada pada penampilannya. Hal ini bisa ditandai dengan seringnya melihat cermin dan lihat beberapa bagian tubuh yang dianggap kurang, kemudian merenungi dan menyesali mengapa mereka memiliki bagian tubuh tertentu yang dianggap menyimpang dan tidak sesuai dengan seharusnya. Cacat yang ada sebenarnya hanya sedikit atau bahkan hanya dugaan diri sendiri, tetapi seseorang mampu mampu menghabiskan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk memperbaikinya dengan cara mencoba berbagai kosmetik atau olahraga berlebihan.
Body Image ini bisa menyerang siapa saja termasuk laki-laki, namun kebanyakan laki-laki hanya diam tanpa harus melakukan sesuatu ketika mengetahui adanya kekurangan yang ada pada fisiknya, hal ini karena adanya perasaan malu yang dirasakan laki-laki.
Sedangkan Kal ö Kagatheia adalah sebuah konsep yang dikenalkan oleh filsuf terkenal bernama Plato. Konsep Kal ö Kagatheia ini di tulis dalam sebuah buku yang berjudul “The Cosmetic Gaze Body Modification and The Construction of Beauty” yang ditulis oleh Bernadette Wegenstein. Dalam buku ini singkatnya menjelaskan sisi gelap keindahan, di mana keindahan yang sangat diagung-agungkan dalam masyarakat selama ini memiliki sisi gelap yang tidak banyak orang ketahui. Michael Jakson adalah salah satu korbannya karena menggunakan tatapan kosmetik untuk melampaui etnisitasnya.
Masalah mengenai sisi gelap kecantikan dapat diatasi dengan konsep Kal ö Kagatheia ini. Maksud dari Kal ö Kagatheia ini adalah keterkaitan antara keindahan bentuk tubuh dan kecenderungan indah dalam jiwa, hubungan intrinsik antara kecantikan fisik dan kesempurnaan etika. Pada intinya adalah Kal ö Kagatheia adalah konsep mengenai Inner Beuty seseorang. Yaitu menekankan pada yang baik dan menyingkirkan yang indah. Karena sejatinya yang indah tidak selamanya bersifat baik, namun kebaikan akan selalu terlihat indah.
Balik lagi ke Body Image negatif tadi yang tampaknya sudah banyak merajalela disemua kalangan terutama perempuan. Anggapan bahwa fisik adalah point utama untuk menjadi bahagia, terkenal, sempurna, indah dan anggapan lainnya dipatahan dalam buku The Cosmetic Gaze Body Modification and The Construction of Beauty ini. Solusinya adalah menerapkan konsep Kal ö Kagatheia, dengan terus menjadi pribadi yang memiliki makna kepada sesama manusia.
Tidak perlu lipstick wardah kalau kita masih bisa memberikan semangat dan nasehat untuk banyak orang di sekitar kita.
Tidak penting kulit kita putih ataupun gelap yang penting kita berani untuk terus meneriakkan kebenaran dan membela keadilan.
Tidak peduli rambut kita keriting atau botak sekalipun selagi yang kita pikirkan bukanlah keuntungan pribadi dan masih memikirkan banyak orang, maka lakukanlah. Banyak sekali kulit putih di luar sana yang tidak lagi peduli orang kelaparan di samping rumahnya, dan kita bukan salah satunya. Banyak di luar sana yang bingung milih lipstick atau lipcream yang harus dikenakan hari ini, kita harus bisa memilih karya apa yang harus kita buat saat ini. Dan jadilah manusia yang bukan hanya sekadar penampilan luar.
Mulai sekarang berhenti melestarikan topeng keindahan itu. Berhenti memanggil teman, saudara ataupun pasangan dengan panggilan fisik seperti endut, ireng, kiting dan lainnya. Hal ini sederhana tapi punya kekuatan yang luar biasa tanpa kita sadari. Stop basa basi tentang fisik, stop membohongi diri sendiri dan orang lain dengan apk kecantikan dan kosmetik lainnya. Satu hal yang saya rasa bisa buat kita lebih awere sama keadaan saat ini, yaitu ingat salah satu ayat di bawah ini:
“Laqod kholaqnal-insaana fiii ahsani taqwiim”
“sungguh, Kami telah mencitakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (Q.S At-Tin:4).
Sudah dalam keadaan yang sebaik-baiknya lalu apalagi yang harus disempurnakan? Lalu mengapa harus disembunyikan dengan berbagai kosmetik dan tindakan lainnya? Sudah sebaik-baiknya lalu apa lagi yang kita ragukan? Semua sudah tercatat dalam kitab suci yang tidak perlu lagi keraguan untuk mempercayai dan menerapkannya.
Soo sudah siap untuk being more? Saya rasa harus siap karena pilihan mundur tidak tersedia disini. Jadi segini dulu cerita hari ini, See you next time. Byeee
Comments
Post a Comment