Menghindari Kegagalan adalah MITOS
Tidak ada orang di dunia ini yang ingin merasakan kegagalan, namun mereka semua gagal untuk itu. Karena sejatinya hidup adalah belajar dari kegagalan dan semua orang pernah merasakan kegagalan dalam segala hal. Ketika kamu gagal masuk perguruan tinggi bergengsi mungkin yang lulus diperguruan tinggi tersebut gagal menyelesaikan skripsinya dengan tepat waktu. Ketika yang lainnya berhasil mendapatkan gelar terbaik di universitasnya mungkin dia gagal di dunia kerja. Beberapa orang yang berhasil di dunia kerja bisa saja mereka gagal dalam dunia percintaan. Ketika mereka berhasil menemukan orang yang dicintai bisa saja dia gagal mendidik anaknya menjadi manusia yang bermoral. Lihat semua orang pernah mengalami kegagalan hanya saja beda jalur dengan kamu.
Sebenarnya kegagalan itu mitos. Kegagalan itu gak ada. Yang ada hanyalah stereorype yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri. Dimana kita tidak boleh gagal, dan ketika kita gagal maka itu adalah malapetaka dan label buruk menjadi cap di jidat kita. Yang salah dalam sebuah kata gagal adalah pandangan kita terhadapnya. Dimana kita selalu merasa bahwa kegagalan adalah hal buruk yang seharusnya tidak pernah menimpa kita dalam keadaan apapun. Padahal sejatinya dunia ini seimbang. Selalu ada kegagalan di setiap keberhasilan. Tidak ada manusia di dunia ini yang selalu berhasil melakukan banyak hal kecuali satu, yaitu mereka yang mengerti bahwa kegagalan merupakan hal yang baik karena didalamnya kita belajar untuk bisa mengerti bahwa gagal dan jatuh itu perlu, gagal dan jatuh itu juga penting untuk memberikan energi bagi kita supaya menjadi tahan banting, supaya kita tidak cengeng, supaya kita tau ini adalah dunia yang penuh drama. Kegagalan akan selalu menyelimuti segala aspek kehidupan manusia. Yang perlu kita tahu adalah kegagalan pasti akan datang dan kita mau tidak mau harus menerimanya untuk bisa belajar lebih banyak.
Stereotypenya masyarakat Indonesia adalah orang akan gagal ketika setelah lulus kuliah dia tidak mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat dikatakan dia gagal saat menjalani masa kuliahnya. Padahal saat kuliah dia belajar banyak tentang kemandirian, belajar hemat, belajar keras untuk sebuah presentasi, belajar bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemudian beberapa lagi menganggap bahwa perceraian adalah sebuah kegagalan dalam membina mahligai rumah tangga, padahal sebelum bercerai mereka belajar untuk saling mengerti satu sama lain, menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing dan belajar untuk bisa menghargai pendapat dan pilihan pasangannya satu sama lain. Orang menganggap bahwa tidak bisa memenangkan kompetisi dan tidak seperti kebanyakan orang adalah sebuah kegagalan. Intinya semua orang punya definisi tentang kegagalan, padahal jika kita punya pengetahuan bahwa kegagalan bukan hal yang buruk dan harus dilewati serta kegagalan akan menjadi hal yang bernilai negatif apabila kita sendiri yang menganggapnya gagal.
Semakin banyak hal yang kamu lakukan kemungkinan berhasil akan mendatangimu namun selalu ingat bahwa dunia ini seimbang dimana ada keberhasilan pasti akan ada kegagalan yang membuatmu lebih menghargai keberhasilan. Apa impianmu? Apa cita-citamu? Apa yang kamu lakukan jika kamu tidak pernah gagal?
Gagal itu ketika kita berhenti mencoba. Gagal itu adalah bentuk penyampaian makna kehidupan yang sulit dimengerti banyak orang. Gagal itu tidak buruk, gagal itu adalah hal baik bagi mereka yang pintar merasakan.
Comments
Post a Comment