Senjata Melawan Poligami

Senjata Melawan Poligami


source: google

Dulu saya merupakan satu-satunya siswi yang tidak pernah mengangkat tangan ketika dosen saya bertanya "siapa disini yang tidak setuju dengan poligami?". Isu poligami me

mang sangat sering dibahas dalam kelas saat kuliah, pertama karena 99% mahasiswanya adalah perempuan, iya dalam ruang kelas kami hanya ada satu laki-laki yang hanya muncul diwaktu-waktu tertentu, yang kedua karena saya bertempat di wilayah yang sangat menjunjung tinggi syariah agama islam yaitu Aceh.

lalu  mengapa saya setuju dengan poligami? jawabnnya sangat sederhana yaitu dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 3 Allah berfirman "maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat." dan dalam pikiran saya hanya "kalau saya tidak sutuju, berarti saya tidak menjalankan islam saya dengan kaffah, kalau tidak setuju berarti saya menolak Al-Qur'an sebagai kitab dari agama saya". Tanpa mempelajari lebih lanjut mengenai ayat tersebut.

Namun ternyata ayat tersebut masih memiliki sambungan yang bunyinya "tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim". Dan kalimat di akhir ayat ini membuat saya menjadi bimbang, lalu bagaimanakah yang disebut dengan adil?

Dan ayat selanjutnya (129) menjawabnya "dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istrimu walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian....". Ayat ini menjelaskan dengan baik bahwa sebenarnya manusia tidak mampu berlaku adil, maka dari itu sebenarnya manusia tidak perlu lagi memperdebatkan poligami boleh atau tidak. Karena sudah jelas poligami boleh asal adil, tetapi manusia sebenarnya tidak bisa berlaku adil. Namun sayangnya ayat ini sangat jarang sekali dibicarakan oleh para pendakwah yang setuju dengan poligami tersebut. Mengapa?

Tentu saja untuk keuntungan laki-laki. Sistem patriarki lagi-lagi menjadi dalang dibalik kebodohan yang terjadi. Tidak hanya berhenti disitu, laki-laki kemudian mencari jalan lain untuk bisa melampiaskan nafsunya tanpa rasa bersalah dengan narasi seperti "poligami mengajarkan wanita untuk lebih mencintai agama dan Tuhannya, dan tidak hanya berpatokan pada suami yang suatu saat akan mati". Lalu kemudian laki-laki diajarkan apa dengan poligami? diajarkan pembagian malam yang adil? 

Narasi lainnya seperti "laki-laki memang fitrahnya memiliki nafsu yang lebih tinggi daripada perempuan". Lalu bagaimana dengan ayat 40 surat An-Nazi'at "dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya.

Apakah Allah menjanjikan surga bagi perempuan yang rela dipoligami? sebutkan ayatnya jika kamu menemukannya di dalam Al-Qur'an. Kalau perempuan akan masuk surga karena bersabar saat dipoligami, maka baik laki-laki maupun perempuan tentunya akan masuk surga jika memang memiliki sifat yang sabar atas segala hal yang terjadi padanya. Bukan karena semata-mata dia dipoligami oleh suaminya.

Yang membuat saya tertegun lagi akan pemikiran saya yang kolot dulu adalah ketika seorang ibu mengatakan bahwa "kalau poligami dianggap sebuah ibadah yang akan membawa kita ke surga, maka apakah ibadah itu harus menjalaninya dengan kesakitan? bukankah kita diajarkan berdoa untuk bisa bebahagia saat di dunia maupun di akhirat nanti?" 

Intinya islam memang memberikan batasan para laki-laki untuk menikahi perempuannya, yaitu hanya dengan empat perempuan, namun tetap orientasinya adalah MONOGAMI

"Loh kok ngomong gitu? terus gimana dengan Nabi Muhammad SAW yang memiliki istri banyak, tentunya Nabi lebih mengetahui islam dibandingkan kamu sebagai umatnya" kalau kamu mempertanyakan ini, maka jawaban saya adalah:
1. Nabi lebih lama monogami atau poligami? lalu mengapa poligami ini menjadi isu yang dianggap sangat penting untuk dijalankan?
2. Apakah perempuan-perempuan yang dinikahi Nabi dengan perempuan yang laki-laki nikahi saat ini memiliki kesamaan usia? harta? perjuangan agama yang kuat? keadaan yang sama mendesaknya?
3. Apakah laki-laki saat ini sudah menjalankan kewajiban serta sunnah lainnya yang dianjurkan Nabi? seperti puasa sunnah, berdakwah, bersedekah, baik dalam bertutur kata dan lainnya?
4.  Apakah laki-laki saat ini sudah melewati berkali-kali perang untuk mempertahankan agamanya?
5. Apakah laki-laki saat ini merupakan sosok yang harus diketahui segala tindakannya layaknya Nabi? 

Kenapa dari segitu banyaknya sunnah serta kewajiban umat islam, harus mendahulukan poligami? tentunya Patriarki yang membuat kita membentuk segala hal yang berbau keuntungan bagi laki-laki dan mengenyampingkan pihak perempuan.

"Tuhan menciptakan Adam dengan Hawa, bukan menciptakan Adam dengan Hawa, Sarah, Painem, Vannesa dan Jamilah"

Udah ah Assalamualaikum :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?