Apa yang salah dari Hijrah?

Tren hijrah ini udah gak asing lagi ditelinga kita semua. Yaa hal ini karena media berperan kuat dalam memperkenalkan kata hijrah itu sendiri. Baik itu para artisnya, ulamanya, ustadnya bahkan pengikutnya yang gak gencar untuk mempromosikannya.

Aku pribadi senang dengan adanya tren hijrah ini. Jadi banyak orang yang berpakaian islami, mengikuti ajaran-ajaran islam dan yang paling aku suka adalah mereka buat aku terinspirasi.

Hijrah itu baik bahkan sangat baik tapi beberapa penganutnya sangat menyebalkan, yang kalau kata Panji Pragiwaksono bilang namanya baru puber agama. Semua orang dikatain kafir hanya karena tidak menjalankan apa yang sedang mereka jalankan.

Kalau menurutku hijrah itu adalah suatu cara yang dilakukan manusia untuk berpindah dari satu tindakan/kegiatan/pola pikir yang dulunya jauh dari Allah kemudian mendekat kepada Allah. Nah jalannya ini yang beda.

Banyak jalan menuju roma kalau kata orang.

Lucunya orang-orang yang jalan disebelah kiri menertawakan orang-orang yang berjalan disebelah kanan. Padahal jalannya itu cuma satu arah doang yakni cuma kedepan.

Yaa sama kayak orang-orang yang pergi kekajian terus ngatain orang yang pergi kepasar. Katanya yang pergi kepasar pikirannya cuma dunia aja. Dia gak tanya, gak diskusi dan gak ngobrol tiba-tiba punya asumsi kayak gitu. Hadeuh. Kalau misalnya usaha dagang yang dilakukannya di pasar itu adalah bentuk pengabdian kepada Allah dalam hal mencari rezeki halal untuk membantu keluarga apa itu salah? Tentu tidak.

Umat muslim sendiri pasti pernah dengar cerita seorang perempuan yang dimasukkan kedalam api neraka hanya karena mengunci seekor kucing yang tidak diberi makan dan minum. See? masalahnya sepele, tapi siapa yang tau itu perbuatan yang buat dia jadi penghuni neraka.

Terus cerita tentang pelacur yang memberi minum seekor anjing yang kehausan kemudian dia masuk surga. Pasti pernah dengar kan?

Siapa yang tau siapa akan masuk surga atau neraka selain Allah swt? Gak ada.

Ini yang sering dilupain beberapa kaum hijrah itu. Mereka-mereka yang melakukan sesuatu yang tidak dilakukan orang lain selalu merasa lebih benar, lebih hebat dan lebih baik.

 

Padahal dengan adanya perasaan itu semua telah menjadikan mereka layaknya iblis yang enggan bersujud kepada Adam as karena merasa lebih baik daripada nabi Adam. Semua itu dasarnya apa? Tidak lain adalah karena kesombongan.

Menurutku hijrah ini adalah cara mendekatkan diri dengan Allah, karena dulunya tidak dekat dengan Allah. Maka cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah itu beda-beda, jalannya juga beda-beda.

Ada yang hijrah dengan sering berbagi kebaikan melalui konten dimedia sosial. Yaa menurutku itu hijrah, karena sebelumnya dia cuma pamer pesona fisik dan harta doang.

Ada yang hijrah dengan merubah tampilannya menjadi lebih islami yaa itu hijrah, karena dulunya pakai pakaian yang tidak sesuai ajaran agama.

Ada yang hijrah berdasarkan pada pola pikir yang lebih apa-apa Allah. Yaa itu hijrah, karena dulunya bahkan dia tidak pernah mengingat Allah.

Ada yang berubah tindakannya lebih mengedepankan orang tua misalnya. Yaa itu juga hijrah, karena dulunya cuma mementingkan diri sendiri.

Intinya ada perubahan menuju pada kebaikan yang Allah ajarkan. Menurutku itu sudah hijrah, meski hanya salah satu dan perlahan. Yang pasti berpindah dari tindakan/pola pikir/gaya hidup yang lebih dekat dengan Allah daripada yang sebelumnya.

Cuma sekarang hijrah itu ada standardnya. Kalok gak pake gamis, pakaian gelap, celana cingkang, posting tentang agama, bicara pake ukhti/akhi/ana/antum/syukron, panjangin jenggog dan bercadar katanya belum hijrah dan masih kafir. Padahal siapa yang tau 24 jam tentang keseharain seseorang? Siapa yang tau masa lalu seseorang? Dan apa yang terjadi dengan seseorang? 

Standard hijrah ini yang kemudian menjadi biang masalah untuk beberapa orang.

Cara manusia berhubungan dengan Tuhannya itu beda, cara manusia merasa dekat dengan Tuhannyapun berbeda, cara manusia berubahpun berbeda. Jadi untuk apa standard itu semua?

Kalau kamu punya cara sendiri untuk dekat dengan Tuhan kamu yaa silahkan. Kalau kamu belum sesempurna itu melakukan anjuran nabi yaa gak papa, pelan-pelan, aku juga gitu kok. 

Kita gak perlu jadi orang lain dan masuk ke standard yang mereka ciptakan itu hanya untuk hijrah. Hijrah itu tentang kita, Allah dan perubahan/perpindahan aja.