Talk About Mental Health Part II



Aku nulis ini karna aku ngerasa kayaknya semua orang harus tau deh apa itu "Depresi" dan pentingnya kesadaran kan "Mental Health".

Jadi temen-temen, Depresi bukan karena orang itu lemah, berlarut-larut dalam kesedihan, melankolis, berkubang dalam negative thinking dan lain-lain.
Depresi itu adalah salah satu gangguan mental yang banyak banyak banget factor dan penyebabnya. Mulai dari kapasitas/persistensi mental untuk menerima perubahan/tantangan hidup, faktor bawaan/genetik kecenderungan depresi, ketidakseimbangan zat kimiawi di dalam otak, bahkan mengonsumsi obat (drugs) tertentu bisa menyebabkan depresi.

Depresi tidak memandang kamu miskin atau kaya, biasa atau terkenal, cantik/ganteng atau jelek, keluarga utuh atau keluarga berantakan, profesor atau tidak pernah sekolah, religius atau tidak religius, punya banyak teman atau selalu sendirian, berpasangan atau jomlo hehe

Depresi bukan sebuah pilihan, tidak selalu bisa diprediksi atau dikendalikan.
Di Indonesia, ada 9 juta orang yang mengalami. Sekitar 3.4 persen. Ini bukan angka yang merepresentasikan keadaan yang sebenarnya, mengingat bahwa mungkin saja ada lebih banyak kasus depresi yang tidak dilaporkan, kebanyakan karena tidak mau mencari bantuan profesional sehingga tidak pernah terdiagnosa apalagi terdata.

Tahu sendiri lah, Indonesia adalah negara yang kesadaran penduduknya akan kesehatan mental masih sangat rendah. Seperti penanya yang masih punya stigma: sudah terkenal kok bisa depresi?

Sebuah asumsi yang mengarah pada stugmatisasi, serupa dengan:

“Dia yang masalahnya lebih parah kok gak depresi?
“Kamu cantik dan dikagumi banyak orang kok depresi?
“Kamu dokter yang kaya, keren, terhormat, kok depresi?”
“Mungkin kamu kurang bersyukur”.
“Mungkin kamu kurang beriman pada Tuhan”.
“Mungkin kamu terlalu perasa”.

Akhiri stigmatisasi. Mari mulai lebih memahami!

Sekali lagi, jika hari ini depresi menimpa Chrster Bennington, bisa saja besok kita. Atau anak kita. Atau pasangan kita. Atau teman yang selalu diam tapi besoknya tiba-tiba sudah masuk headline berita sebagai korban bunuh diri.

Seperti inilah bagaimana depresi terlihat pada muka orang-orang (mereka adalah public figure dunia yang terindikasi depresi lalu bunuh diri



Jadi guys, jangan ragu mencari bantuan profesional. Jasa psikolog, Jangan pikirkan kata orang, mereka tidak pernah menjalani hidupmu satu menit pun. Memendam sendiri hanya karena ingin menjaga nama atau mukagak akan sepadan dengan penderitaannya 😊
Peyakit mental ibaratkan gigi berlubang; semakin tak tertangani, semakin parah. Semakin sakit. Semakin rumit untuk disembuhkan. Semakin mahal biayanya. Semakin besar upayanya.

Comments

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?