Mengevaluasi Hubungan Percintaan

Pernahkah kalian merasakan kejenuhan dalam menjalani sebuah hubungan percintaan? mungkin karena hubungannya sudah terlalu lama dan tidak berjalan seperti keinginan kalian?

Atau hubungan yang semakin kesini semakin sering mengalami kekerasan, ketidakjelasan dan hal lainnya yang tidak diharapkan?

Singkatnya masih cinta tapi kok sering berantem sama hal-hal yang sebenarnya kurang penting. 

Dan apakah itu tanda bahwa hubungan kalian sudah mengarah toxic? Cek selengkapnya di sini yaa :)



Nah, untuk menghindari toxic relationship ini perlu yang namanya mengevaluasi hubungan kalian, dan ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam menerapkan evaluasi hubungan ini.

Yang pertama, tidak bisa dilakukan dengan tujuan membongkar privasi  pasangan, memojokkan pasangan, menunjukkan kelebihan untuk diakui atau diturutin perintahnya.

Kedua, tidak dilakukan saat emosi sedang tidak stabil.

Terakhir, harus melihat semuanya secara lebih luas, tidak bisa mempertahankan ego sendiri, tetapi mengedepankan titik tengah kedua belah pihak.

Dan caranya hanya dengan saling bertanya satu sama lain.

lalu pertanyaanya selanjutnya adalah apa yang harus dipertanyakan? iyakan? apalagi mengingat kaidah yang sudah menjadi aturan dalam evaluasi hubungan ini.

Untuk pertanyaannya sebenarnya bisa disesuaikan saja tapi untuk referensi, ada beberapa pertanyaan yang wajib dipertanyakan untuk hubungan percintaan kalian.

1. Menurutmu, apa yaa kira-kira yang buat hubungan kita berhenti di tengah jalan?

Pertanyaan ini diajukan bukan untuk mendoakan supaya cepat selesai yaa, tapi untuk melihat sedini mungkin apa yang kiranya akan terjadi dan bagaimana solusi terbaiknya. Tapi ingat jangan jawab pertanyaan ini dengan ketidakmungkinan yang terjadi.

Misalnya pasanganmu mempertanyakan hal ini, maka jawabanmu adalah ketulusan hatimu, ketakutanmu, keresahanmu tentang sikap, prilaku, kebiasaan, bukan khayalanmu. Kalau pasanganmu terlalu sibuk misalnya, yaa kamu bisa bilang ketakutanmu adalah kurangnya kualitas waktu berdua, bukan langsung jawab, nanti kamu selingkuh bla bla bla. Itu bukan evaluasi tapi fitnah, mencurigai dan tentunya pasanganmu tidak akan menyukai itu.

2. Hal apa yang paling kamu suka dan kamu benci dari aku?

Gak perlu sering mempertanyakan hal yang serius, tanyakan apa yang dia suka dan lakukanlah. Biasanya hal ini akan membuat suasanamu lebih tenang bersama pasangan. Apalagi pasangan yang sering nuntut ini itu, cobalah tanyakan hal ini untuk membuat kalian saling mengagumi satu sama lain dan gak stuck dengan suasana perkelahian yang menjenuhkan.

BACA JUGA Penting Gak Sih Share Password dengan Pasangan?

Tidak lupa untuk mempertanyakan sebaliknya untuk tetap menyeimbangkan hubungan. Kadang kita masih suka segan dengan hal yang tidak kita sukai dari pasangan. Dan saat evaluasi hubungan ini bisa membuat kita mengungkapkan apa yang tidak kita sukai dengan momen yang tepat, karena di evaluasi hubungan ini tidak bisa dilakukan dengan emosi, makanya hal ini jangan sampai terlewat untuk ditanyakan yaa.

3. Bagaimana definisi keluarga, uang dan hubungan yang sehat menurutmu?

Sering juga kita melakukan kesalahpahaman dan perkelahian karena perbedaan definisi antara satu sama lain, maka dari itu tidak hanya tentang uang, keluarga dan hubungan yang sehat saja, tetapi hal-hal yang sering diperdebatkan, coba tanyakan pasangan kalian, apa sih makna dari semua itu. Jadi ketika ada pertengkaran kita bisa memahami hal itu dan mentoleransinya karena mengetahui perbedaannya sejak awal.

Nah, itu tiga referensi pertanyaan yang bisa jadi evaluasi hubungan kalian yang udah jenuh dan tidak bertujuan lagi. Kalian bisa temui pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan permasalah cinta kalian. Tanyanya jangan keseringan, karna yang penting kualitas pertanyaannya untuk hubungan kalian. Oiya pastikan saat ingin memulai evaluasi hubungan, kalian menempatkan emosi yang baik, suasana yang nyaman dan perut yang kenyang oke. Hehe, selamat mencoba.

Comments

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?