Ketika Terputus Uang dan Emas
Bayangin seandainya kamu punya 50 kg emas, pastinya gak akan mungkin kalau seandainya kalau kamu mau beli sesuatu harus dengan membawa-bawanya emas 50kilo itu kalau akan berbelanja roti, pakaian, Snack dan lain-lain. Dan supaya mudah sebagai gantinya kamu pakai sebuah cek sebagai benda tukar dan sebagai tanda bahwa kamu beneran punya emas yang tersimpan di bank dengan nilai sekian. Nilai yang kamu transakasikan bukan berada pada cek tersebut, tapi ada pada emas yang kamu miliki di bank, nah dengan kata lain yang berpindah bukan emasnya secara fisik tapi kepemilikan dari emas tersebut. Sistem tersebut dinamakan sebagai Commodity Money atau Gold Standar, dimana sistem ini adalah sistem dimana uang hanya digunakan sebagai tanda kepemilikan akan emas. Tahukah kamu konon katanya sistem ini memiliki daya beli yang lebih kuat loh karena menggunakan emas sebagai dasar nilai intrinsik dari sebuah uang. Pernyataan ini bisa dibilang cukup beralasan, karena sistem Gold Standard sendiri memastikan bahwa negara gak akan bisa mencetak uang lebih banyak dari emas yang dimiliki. Namun pada sejarahnya, sejak tahun 1971 sistem ini resmi diganti menggunakan sistem Fiat.
Sistem Fiat? Sistem apa lagi tuh? Jadi kawan-kawan, Sistem Fiat sendiri adalah sebuah sistem dimana uang tidak lagi dicetak berdasarkan emas yang tersedia, tapi uang bisa dicetak berdasarkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan kata lain, uang tidak lagi dicetak berdasarkan emas yang tersedia, namun bisa dicetak oleh bank sentral berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Baca juga Peraturan Sederhana Yang Tidak Tertulis Yang Perlu Kamu Ketahui
Di Indonesia sendiri kebijakan untuk mencetak uang dimiliki oleh Bank Indonesia selaku Bank sentral melalui Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau perum PERURI. Pada beberapa keadaan Bank Sentral sendiri mencetak uang dengan berbagai kepentingan dan tujuan misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan rupiah didalam negeri. Tapi hal tersebut gak selalunya menjadi alasan Bank sentral mencetak uang, misalnya aja di Amerika Serikat beberapa tahun lalu Bank sentral setempat mengeluarkan kebijakan pencetakan uang untuk menghadapi krisis finansial (2008), pada tahun-tahun tersebut Bank sentral Amerika mengeluarkan kebijakan mencetak uang guna mengantisipasi krisis finansial. Nah disinilah timbul masalah dari sistem Fiat, kebijakan mencetak uang dengan menggunakan sistem Fiat pada saat itu malah menyebabkan dollar semakin banyak dipasaran sehingga mengurangi nilainya. Lah kok bisa gitu? Nah, Hal ini terjadi karena akibat dari bertambahnya suppy dollar di dunia sehingga semakin banyak supply dolar maka akan semakin menurun daya beli dari dollar itu sendiri. Dari menurunnya daya beli dollar mengakibatkan naiknya harga barang-barang dan inilah yang dinamakan sebagai inflasi.
Baca juga Mencetak Uang Sebanyak-banyaknya untuk Pandemi, Rasionalkah?
Berbicara inflasi, aku bakalan nulis di tulisan selanjutnya, see you next time...
Comments
Post a Comment