Review Buku "RICH DAD POOR DAD" Karya Robert T. Kiyosaki
Hai semuanya, semoga gak bosen ya belajar bareng aku. Jadi beberapa minggu lalu akhirnya aku memutuskan untuk beli buku yang sebenarnya udah lama banget aku pengenin, bukan karena nyarinya susah, harganya mahal atau gak punya uangnya, tapi rasanya baru kali ini ngerasa butuh banget sama buku yang kayak gini.
Aku mau review buku ini karena memang gara-gara buku ini aku memutuskan untuk mengambil tindakan dari rencana yang udah aku tulis sejak lama menjadi tindakan nyata setelah selesai di bab 3 nya. Buku ini sangat rekomendasi buat kalian, kenapa? Karena memang se daging itu isinya.
Jadi awalnya buku ini menceritakan tentang dua orang anak berusia 9 tahun yang bersekolah di sekolah yang isinya kebanyakan orang kaya, sedangkan mereka tidak termasuk ke dalam kelompok orang kaya tersebut.
Berjalannya cerita ini dimulai sejak salah seorang anak bertanya bagaimana ia bisa mencetak uang?
Nah karena ia hidup berdampingan dengan dua orang ayah yang memiliki sikap yang berbeda satu sama lain tentang uang, membuat pikirannya mulai dibingungkan harus memilih siapa yang akan membuatnya bisa mencetak uang.
Akhirnya ia memilih mengikuti apa yang disebutnya sebagai ayah kaya (meskipun secara penglihatan, ayah kaya adalah ayah miskin dan sebaliknya).
Jadi yang ayah kaya ajarkan adalah:
1. Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang
"Hidup manusia selamanya dikendalikan oleh dua emosi : ketakutan dan ketamakan"
Ketakutan yang dimaksud adalah takut tidak bisa membeli rumah, membayar tagihan, membeli mobil, duduk di kafe terkenal dan memakai baju yang sedang trend. Lalu merasa bahwa uang yang di dapat dari pekerjaan bisa menjadi solusi dari ketakutan tersebut. Tetapi sayangnya hal tersebut tidak pernah terjadi karena semakin tinggi pemasukan, semakin tinggi pula keinginan dan kebutuhan yang dibentuk, sehingga ketakutan tersebut tidak pernah hilang.
BACA JUGA Apa Pentingnya Punya Dana Darurat?
Ketamakan atau hasrat sebenarnya sangat wajar, tentunya hampir semua orang menginginkan sesuatu yang lebih nyaman, lebih indah, lebih baik, dan lebih menyenangkan. Orang bekerja juga karena hasrat. Kesenangan bisa dibeli tetapi sifatnya sementara, kemudian siklusnya kembali terjadi.
2. Mengapa Mengajarkan Melek Keuangan?
"Bukan seberapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi seberapa banyak uang yang Anda simpan"
Di bab ini ayah kaya membedakan antara Aset dan Liabilitas. Aset akan menambah penghasilan, sedangkan Liabilitas akan menambah pengeluaran.
Siklus dari orang miskin adalah mendapatkan pekerjaan, lalu menerima gaji dan melakukan pengeluaran.
Siklus orang menengah adalah mendapatkan pekerjaan, menerima gaji, mengumpulkan Liabilitas (cicilan mobil, utang kredit dll) dan melakukan pengeluaran.
Sedangkan siklus orang kaya adalah mendapatkan pekerjaan, menerima gaji, membangun aset (saham, obligasi, real estat, aset kertas, kekayaan intelektual) dan pada ujungnya mendapatkan penghasilan.
Jadi Rumah bukanlah Aset tapi Liabilitas, karena selagi ia belum dijual, rumah hanya akan menambah pengeluaran.
3. Uruslah Bisnis Anda Sendiri
"Orang Kaya berfokus pada kolom aset, sementara orang lain berfokus pada laporan penghasilan"
Aset Riil dibagi sebagai berikut:
BACA JUGA Inflasi Itu Apa Sih?
1. Bisnis yang tidak menuntut kehadiran saya
2. Saham
3. Obligasi
4. Real Estat yang mendatangkan penghasilan
5. Surat Utang
6. Royalti dari Properti Intelektual seperti musik, naskah dan paten
7. Segala sesuatu yang memiliki nilai, mendatangkan penghasilan atau bertambah nilai, serta mempunyai pasar yang siap.
Urus bisnis anda berarti membangun dan menjaga kolom aset Anda tetap kukuh. Begitu uang masuk ke kolom aset saya, dia akan menjadi karyawan saya.
Dan masih ada 6 pengajaran lagi yang akan kalian dapat kalau membaca bukunya langsung, yakni pengajaran tentang sejarah pajak dan kekuatan korporasi, orang kaya menciptakan uang, bekerja untuk belajar- jangan bekerja untuk uang, mengatasi berbagai hambatan, memulai dan terakhir masih ingin lagi? Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan.
Bagiku dengan harga buku yang sama besarnya seperti paket internet bulanan kita, dari 10 nilai sempurna untuk sebuah buku, menurutku buku ini pantas dapat nilai 8,7. Buku ini sangat worth it dan gak akan menyesal, so buat kalian yang mau belajar lebih banyak lagi monggo dicari di toko terdekat ya.
Comments
Post a Comment