3 Cara Menghadapi Masalah

Pernah gak sih kamu ngerasa atau ngeliat sendiri orang-orang duduk termenung, tiba-tiba nangis dan saat ditanya kenapa, mereka jawab lagi ada masalah yang cukup rumit. 

Manusia di dalam hidupnya emang gak akan pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, mulai dari masalah yang gede dan rumit sampe masalah yang recehan. Dan uniknya masalah ini akan selalu membuntuti kemanapun manusia pergi. Kita para manusia gak akan bisa lari dari masalah. 

Tapi kalau kamu masih ketemu orang-orang yang tipikal merenung terus pas ditanya masih mau cerita itu tandanya masih bagus, yang parah kalau seseorang yang punya masalah gede tapi pas ditanya kenapa jawabnya cuma "i am fine, gak papa dan it's oke" Karena untuk terbuka aja gak bisa gimana mau melewati fase yang suram ini? 

Banyak dari orang-orang yang tertutup dengan masalahnya, gak mau cerita kendala hidupnya ini malah yang jadi pemicu buat meninggalkan dunia dengan cara menghabisi nyawanya sendiri, ya benar dengan bunuh diri. Ini yang kita semua gak pernah harapin sedikit pun. 

Nah untuk menghindari kecendrungan itu, makan kita harus mampu mengatasi setiap masalah yang sedang menimpa diri kita yakni dengan melakukan beberapa cara berikut. 

1. Menyadari bahwa kita bukan satu satunya dan orang pertama yang menerima masalah tersebut. Pasti udah pernah ada orang yang mengalami patah hati, punya utang yang segunung, ibu bapak yang akan bercerai. Nah dengan menyadari bahwa kita bukan satu satunya orang yang mendapat kan masalah tersebut, kita tidak akan merasa sendirian dan bisa mencari tahu bagaimana caranya mereka si orang terdahulu ini survive bahkan melewati masa itu. Kita bisa ikuti caranya, modifikasi sesuai kondisi kita dan ya, semoga masalah kita bisa lekas teratasi. 

BACA JUGA Media Sosial Sumber Kecemasan



2. Melihat masalah dengan perspektif lebih luas. 

Masalah diselingkuhin sama masalah kemiskinan di negara ini lebih besar mana sih? Kita yang masih sibuk mikirin hati supaya bisa sembuh, ada orang lain yang lagi mikir besok makan apa? Masih bisa hidup enggak ya? 

Sedihan mana sih kita yang gagal kuliah di Universitas impian atau Orang-orang penderita kanker di luar sana yang udah diprediksi berapa bulan lagi hidupnya?

Memang semuanya tergantung prioritas, kita kadang gak bisa merasakan persis apa yang orang lain rasakan, tapi dengan mengetahui maslah lain yang lebih besar buat kita jadi lebih berbesar hati dalam menerima masalah yang sedang kita hadapi. 

Bukan untuk saling mengadu nasib, tapi kalau kita tahu bahwa masalah kita gak sebesar itu buat kita akan lebih menjauh dari kecemasan dan bunuh diri. 

BACA JUGA Apakah Tuhan akan Mengabulkan Doa Kita?

3. Membedakan mana yang bisa di kontrol dan yang tidak bisa. 

Pikiran, tindakan dan persepsi adalah semua hal yang bisa kita kendalikan, sedangkan nilai dari dosen, perasaan pasangan yang udah bosan, perkelahian orang tua, krisis ekonomi dan covid ini bukan bagian yang harus kita atur sesuka hati kita. 

Tugas kita usaha, belajar yang giat, kalau nilainya masih belum mencapai keinginan ya gak papa, itu bukan bagian yang bisa kita tentukan sendiri. 

Urusan kita adalah mencintai dengan tulus, memperlakukan pasangan sebaik mungkin, dan memberikan yang terbaik, kalau hatinya tiba-tiba bosan, kalau dia menemukan orang lain yang lebih dari kita itu bukan lagi hal yang harus dipusingkan. Karena hal itu bukan bagian dari sesuatu yang bisa kita kendalikan. 

Dengan menyadari bahwa ada garis pemisah antara tindakan kita dan orang lain, bahagia itu akan lebih mudah mendekat. 

Nah karena masalah dan hidupnya manusia itu gak bisa dipisahin, maka kita yang harus belajar memeluk masalah itu, memeluka luka itu dan menerimanya sebagai bagian dari hidup yang akan selalu membersamai kita kapanpun dan di manapun. 

Sekian cerita hari ini, besok lusa cerita lagi ya, see you. 


Comments

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?