Kenapa Masa Depan Harus Diperjuangkan?
Kalian pernah ngerasa gak? Makin kesini orang-orang pada banyak banget yang pengen jadi kaya, pengen terkenal, pengen jadi crazy rich dan pengen pengen lainnya yang intinya jauh dari apa adanya. Dulu sih ada juga cuma kayaknya gak sebanyak sekarang deh.
Makanya makin banyak juga orang-orang yang seneng begadang, katanya kalau gak kerja keras gak bakal sukses, makin banyak kampanye kampanye yang nyuruh kita bisa punya lebih dari satu kerjaan, bahasa kerennya side job atau side hustle gtu, supaya apa? Ya balik lagi katanya makin kesini semua hal makin mahal, kalau kita gak kerja keras ntar kita gak bisa merasakan finansial independen lah sukses lah dan lebih parahnya ada yang bilang ntar kita bisa jadi gak bahagia.
Kek yakin aja hidupnya bakal bahagia setelah kerja keras? Yakin banget seolah olah bahagianya dia datang setelah pahit asamnya kerjaan yang udah dilalui. Seolah-olah berakit rakit ke hulu lalu berenang renang ke tepian itu beneran skenario yang akan kita hadapi.
Padahal pas lagi pahit-pahitnya terus kena stroke kan banyak juga, gak sempet ngerasain bahagia, gak sempet ngerasain naik jabatan dan lain lainnya.
BACA JUGA Digak Papain Aja Dulu
Banyak kan yang lagi berjuang untuk masa depan ujung-ujungnya selesai di tengah jalan, bahkan belum sampai ujung, belum sampai pada masa depannya.
Work hard tu boleh, play hard juga boleh tapi jangan lupa istirahat. Toh hidup yang diperjuangkan untuk masa depan, juga harus dinikmati di masa sekarang kan?
Terus yang buat bingung juga
Kenapa kita begitu percaya diri kalau kita akan sampai pada masa depan yang kita anggap "sukses" Itu. Kalau ternyata skenarionya adalah sesusah apapun kita berusaha hari ini kalau Tuhan kasih garis kehidupan kita untuk biasa aja, gak bisa mewah kita bisa apa? Emang yang penting itu usaha, tapi usaha yang bagaimana? Bukannya kalau usaha terus sampai lupa caranya berteman, sampai lupa rasanya tidur awal, lupa caranya menghargai tubuh pemberian Tuhan ini untuk merasa nyaman, apa itu usaha yang baik? Apa usaha kayak gitu yang mau diperjuangin?
Kan bekerja untuk bisa hidup bukan hidup untuk bekerja.
Skenario lainnya selain garis Tuhan yang udah nentuin kita tetap gak sukses meskipun kita udah perjuangin ini itu. Skenario lainnya, kita gak sampai umur untuk masuk ke masa depan itu sendiri, gimana? Gimana usaha kita selama ini? Usaha kita pergi pagi pulang malam, ngorbanin waktu tenaga dan biaya yang gak sedikit,karena kita berharap akan sukses di umur 30 misalnya, eh ternyata usia kita cuma sampe 27. Apa yang kita bisa rasain selain maksain capek buat kerja lembur supaya dapat uang tambahan? Gimana?
Gak perlulah kita ngomongin syurga, pembalasan terbaik dari Tuhan dan lain-lain, bukan ranahnya kita, kita coba buat bicarain hal hal yang bisa jadi kemungkinan buat kita lewati.
Sangking banyaknya orang-orang yang mengusahakan berbagai cara untuk masa depannya yang katanya akan membuat mereka bahagia, mereka jadi suka nyinyirin orang-orang yang hidup biasa aja.
Kek pernah sekali ketemu sama orang bilang gini "kamu gak mau cari kerjaan lain?" Hanya karena kerjaan yang ditanyanya berada di kampung, jadi menurutnya kurang pantas ajalah orang-orang sarjana ada kerja di kampung, harusnya bisa kerja lebih berat, lebih keren dan lebih besar gajinya ketika kerjaannya di luar daerah.
Padahal buat si orang nya ini dia menikmati gaji kecilnya, menikmati pekerjaannya yang gak terlalu berat itu, menikmati hidupnya di kampung bisa bantu ibu bapaknya sekalian, intinya orang yang bertanya melihat seolah kasihan, yang dikasihani bingung kenapa harus kasihan? Dia kan bahagia?
Yups pertama emang standar bahagia si penanya dan yang ditanya emang beda, dan yang kedua akan terlihat aneh memang ketika ada seseorang yang gak mengikuti arus kebanyakan orang. Iya seaneh itu emang jadi minoritas, padahal untuk dirinya sendiri, seharusnya kan standar nya juga berbeda dong.
Orang-orang yang gak punya kerjaan sampingan emang gak akan dapat duit atau materi lebih banyak dari yang lain, tapi mereka punya waktu luang buat bersantai, tertawa sama tetangga dan anak-anak mereka. Dan mereka bahagia punya itu, mereka menikmati waktu yang merek apunya sekarang, bukan berarti mereka gak mementingkan masa depan, tapi barangkali pemikiran mereka adalah untuk apa bahagia di masa depan kalau bisa bahagia di masa sekarang? Nah loh
Iya kan?
BACA JUGA Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Cowok Jadi Pantes Dilecehin?
Hidup sederhana emang enak kok, gak banyak yang di dapat karena emang gak sesusah itu juga buat dapatinnya, dan itu gak papa. Prioritas kan gak masing-masing individu.
Jadi mana pilihanmu? Hidup berjuang untuk masa depan? Atau hidup sederhana untuk menikmati masa kini? Atau ada pilihan lain? Semoga apapun pilihanmu, itu memang berasal dari hatimu bukan dari hasil ikut ikutan kebanyakan orang.
Comments
Post a Comment