Memahami Konsep Emosi dan Logika Sederhana
Apakah anda pernah merasa jatuh cinta? Sehingga segala kekurangan ataupun pendapat orang lain tentang keburukan orang tersebut kita hilangkan. Yaa saya juga merasakan hal itu sejurnya hehe,, bagaimanapun pikiran kita akan terus mencari pembenaran mengenai orang yang kita cintai tersebut, entah karena dia cantik, pintar, dan sebagainya.
Atau bahkan mungkin anda pernah bayangan melintas? sehingga anda berfikir bahwa bayangan tersebut merupakan mahluk halus? Atau dedemit?
Beberapa kasus diatas menunjukan bahwa manusia sejatinya adalah mahluk yang lebih mengedepankan emosi ketimbang logika. Mengapa demikian? jikalah seseorang menyukai ataupun mempercayai sutu hal, pikiran dan akal sehat manusia secara otomatis akan langsung mencari pembenaran dari emosi yang dia rasakan.
Begitu pula jika seseorang tidak meyukai sesuatu atau seseorang, akal pikiran manusia akan secara otomatis akan mencari alasan rasional agar ketidaksukaannya mejadi terdengar logis.
Menurut artikel yang saya baca, struktur pikiran manusia terbagi atas dua bagian, yakni subconciusness (alam bawah sadar) dan conciusness (alam sadar) dimana alam bawah sadar manusia mengendalikan 95% struktur pikiran manusia sedangkan alam sadar hanya 5%.
Ibaratkan, manusia adalah alam sadar dan gajah adalah alam bawah sadar. Seakan-akan, manusia lah yang memegang kendali penuh atas gajah, padahal gajahlah yang membawa manusia tersebut kemana-mana. Padahal jika si gajah tiba-tiba mengamuk atau lapar bahkan ingin kawin hehe si manusia tersebut tidak akan mampu berbuat apa-apa selain menuruti apapun yang akan dilakukan gajah.
Kesimpulannya adalah, jika anda ingin membuat manusia terkesan dangan diri anda, cobalah untuk menyentuh perasaannya bukan logikanya. Karna sering kali logika manusia adalah bentuk dari bias konfirmasi dari perasaannya.
Semoga bermanfaat :)
By: Chica Kurniawan
Atau bahkan mungkin anda pernah bayangan melintas? sehingga anda berfikir bahwa bayangan tersebut merupakan mahluk halus? Atau dedemit?
Beberapa kasus diatas menunjukan bahwa manusia sejatinya adalah mahluk yang lebih mengedepankan emosi ketimbang logika. Mengapa demikian? jikalah seseorang menyukai ataupun mempercayai sutu hal, pikiran dan akal sehat manusia secara otomatis akan langsung mencari pembenaran dari emosi yang dia rasakan.
Begitu pula jika seseorang tidak meyukai sesuatu atau seseorang, akal pikiran manusia akan secara otomatis akan mencari alasan rasional agar ketidaksukaannya mejadi terdengar logis.
Menurut artikel yang saya baca, struktur pikiran manusia terbagi atas dua bagian, yakni subconciusness (alam bawah sadar) dan conciusness (alam sadar) dimana alam bawah sadar manusia mengendalikan 95% struktur pikiran manusia sedangkan alam sadar hanya 5%.
Ibaratkan, manusia adalah alam sadar dan gajah adalah alam bawah sadar. Seakan-akan, manusia lah yang memegang kendali penuh atas gajah, padahal gajahlah yang membawa manusia tersebut kemana-mana. Padahal jika si gajah tiba-tiba mengamuk atau lapar bahkan ingin kawin hehe si manusia tersebut tidak akan mampu berbuat apa-apa selain menuruti apapun yang akan dilakukan gajah.
Kesimpulannya adalah, jika anda ingin membuat manusia terkesan dangan diri anda, cobalah untuk menyentuh perasaannya bukan logikanya. Karna sering kali logika manusia adalah bentuk dari bias konfirmasi dari perasaannya.
Semoga bermanfaat :)
By: Chica Kurniawan
Comments
Post a Comment