Mengenal Polisi Hoegeng Dalam Anekdot Gus Dur

Anekdot dari Kh. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini akhir-akhir ini menjadi di perbincangan. Hal ini terjadi menyusul terjadinya penangkapan seorang warga asal Malkuku Utara setelah memposting status di Facebook dengan mengquote anekdot dari Gus Dur tersebut yang mungkin kita sering dengar yaitu "Tidak ada Polisi jujur selain patung Polisi Polisi tidur dan Polisi Hoegeng".





Awalnya aku ngira kalau Hoegeng itu adalah suatu bentuk ejekan atau sindiran rupanya aku salah.
Hoegeng ternyata  adalah nama seorang mantan Kapolri ke-5 dengan nama asli Drs. Hoegeng Imam Santoso. Beliau dilantik karena terkenal dengan kejujuran ketegasan dan sifatnya yang sangat bersahaja. Karena itulah ia menjadi panutan bagi seluruh anggota polisi pada masa itu. Dan karena kejujurannya ia menjadi di musuh barat bagi para pejabat korup tahukah kamu bahkan saat ia mati pun menolak untuk dikubur bersama kuburan para koruptor.

Nah berikut beberapa fakta  tentang Drs. Hoegeng Imam Santoso :

• Berasal dari keluarga "Ningrat"

Dibalik sifatnya yang sangat sederhana Pak Hoegeng ternyata adalah lah seorang yang keturunan ningrat, ayahnya (Soekarjo Kario Hatmodjo) bekerja sebagai pegawai negeri pemerintahan di masa Hindia Belanda, sedangkan ibunya (Oemi Kalsoem) merupakan keturunan ningrat Mataram Kanjeng Ario Poerbo Mandoera di zaman Perang Diponegoro. Meskipun berasal dari keluarga nigrat, mereka tidak hidup dengan  sejak kecil ia sudah diajarkan hidup sebagai sederhana oleh ayahnya bahkan selama ayahnya hidup mereka tidak memiliki rumah tetap dan tanah bukan berarti mereka tidak mampu membeli tapi ayahnya sering berpindah-pindah tugas sehingga mereka tidak bisa menetap.

• Pencetus penggunaan Helm bagi kendaraan bermotor di Indonesia.

Tahukah kamu bahwa pak Hoegeng adalah salah satu sosok pencetus penggunaan helm bagi kendaraan bermotor di Indonesia. Hal ini didasari keprihatinannya pada masa itu sangat sering terjadi kecelakaan bagi para pengendara kendaraan bermotor di Jakarta baik yang mengendarai maupun pembonceng. Sehingga muncullah ide untuk membuat sebuah peraturan praktis bagi para pengendara kendaraan bermotor, mulai dari keharusan menggunakan helm serta bagaimana posisi duduk bagi para pengguna kendaraan bermotor.

•  Diberhentikan sebagai Kapolri dengan alasan yang tidak jelas.

Tepat pada tanggal 2 Oktober 1971 Drs. Hoegeng resmi diberhentikan sebagai Kapolri padahal ia belum menyelesaikan masa baktinya sebagai Kapolri. 

Ketika itu, sepucuk surat dinas dari Menkumham diantarkan pada meja Hoegeng. Surat tersebut berisikan tentang penunjukannya sebagai duta besar di salah satu negara

penting di Eropa Barat (Kerajaan Belgia). 

Surat itu diberikan kepadanya agar Ia tidak merasa berkecil hati karena diberhentikan sebagai Kapolri. Karena merasa ada kejanggalan Ia pun menanyakan kejelasan terhadap atasannya yakni yaitu Menteri Pertahanan/Keamanan Jenderal TNI M. Panggabean mengenai tawaran jabatan baru yang dipercayakan presiden kepadanya.

Namun ia tidak tidak pernah mendapatkan kejelasan atas pemberhentian tersebut hmmmm

• Menolak di makamkan di taman makam pahlawan (TMP)

Drs. Hoegeng meninggal pada tanggal 14 Juli 2004. Menurut beberapa catatan beliau meninggal disebabkan penyakit yakni stroke dan jantung. Pernah pada sebuah rapat petisi 50, Ia pernah mengatakan bahwa ia menolak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dan menolak untuk dikuburkan bersama para koruptor. Mungkin kalau kamu pernah membaca sejarah di Indonesia pernah terjadi suatu kasus korupsi uang Pertamina yang dilakukan oleh Taher pembantu Ibnu Sutowo yang diadili di Singapura.