Hormones
Pernah nonton film ini? Film ini dulu udah pernah ada di tahun 2015, dan seru banget meski alur dan pemainnya berbeda sekali dengan yang the seriesnya. Sebagai remaja memang merasa sangat diwakili.
Hormones dimusim satu ini seru banget karena bener-bener bisa buat kita ngerti perihal orang lain.
Seringnya kita kalau bahas tentang orang lain pasti lebih kearah sempurnanya dia. Kayak misalnya keberhasilan dia, keunikannya dia yang buat dia beda sama orang lain, tubuhnya yang sempurna selalu bisa buat kita insecure sama keadaan diri sendiri.
Nah dalam film ini menampilkan sisi lain dari setiap pemerannya.
Tokoh Win, adalah seorang remaja yang melakukan apapun demi memenuhi keinginannya. Dibalik ketampanannya, keberanian serta kepopulerannya semua wanita rasanya akan menerima Win sebagai pasangannya tapi ternyata di musim satu film ini, Win yang menyukai Kwan belum bisa mendapatkan wanita pujaannya itu.
Kadang hidup kita juga bisa gitu yaa, awalnya seolah-olah semua hal bisa kita capai. Satu persatu cita-cita terwujudkan hingga akhirnya tiba sebuah penolakan dan kegagalan. Emang sulit untuk diterima tapi nyatanya bukan cuma kita yang merasakannya, buktinya Win juga merasakan hal yang sama.
BACA JUGA Membiasakan Kebiasaan
Tokoh kedua ada Kwan, perempuan yang gak kalah sempurnanya sama Win. Berprestasi, nilai sekolah yang gak pernah jelek, keluarga yang harmonis, disayang guru pokoknya enak banget lah hidupnya si Kwan ini.
Tapi hidup emang gak pernah stay di atas atau bahkan di bawah aja. Ketua kelas yang tiba-tiba ketahuan menyontek saat ujian ini ternyata punya masalah besar yang akhirnya mengganggu prestasinya.
Kesempurnaan yang dilihat di awal hanya pembukaan, ibu Kwan yang ternyata hanya istri simpanan benar-benar menamparnya dari kenyataan, hingga sulit baginya untuk mempertahankan prestasinya.
Kadang kita juga gitu. Harus menanggung sesuatu yang memalukan padahal bukan kehendak atau perbuatan kita sendiri.
Di film ini, aku suka dengan setiap masalah yang diperlihatkan pemerannya. Gak kayak bawang merah dan bawang putih yang karakternya terlalu monoton.
Perempuan bernama Toei yang punya banyak temen fake, dijauhi tanpa alasan, dipukuli tanpa bukti dan dia tetap bisa tersenyum dan punya hati yang benar-benar tulus. Dia favoritku meski diperlihatkan sebagai perempuan lemah, tapi dia sebenarnya perempuan yang kuat di dalam jiwanya.
Kehidupan remaja lainnya diperlihatkan oleh Phai yang menyukai kekerasan karena emang sejatinya ia jarang diperlakukan dengan lembut dalam dunia pertamanya.
Dunia pertama yang menyenangkan juga tidak membuat dunia luar memperlakukannya dengan sama, seperti yang dialami oleh Tar, patah hati karena penolakan memang begitu menjengkelkan Tar. Aku paham keadaanmu.
Selanjutnya pencinta kebebasan diperankan oleh Sprite, ia tetap menjalani hidupnya dengan bercinta dan tidak peduli apapun yang dikatakan orang kepadanya. Gak semua perihal kita memang bisa diterima manusia lainnya.
BACA JUGA Love and Sex
Phu (laki-laki) yang bingung tentang perasaannya yang tidak pernah bisa ia kendalikan. Apakah ia benar-benar menyukai Toei (perempuan) atau menyukai Thee (laki-laki). Ini benar-benar keadaan yang sangat sulit kita pahami. Kayaknya benar-benar frustasi deh kalau punya perasaan kayak gini.
Pemeran yang tenang dan damai hidupnya diperlihatkan oleh laki-laki bernama Mhog. Yang dikhianati kekasihnya hanya karena tidak mengerti 'kode' pasangan. Sungguh Mhog yang malang.
Dan terkahir si tukang ngayal yang menyalurkan imajinasinya dalam sebuah tulisan. Aku suka ketika ia menjatuhkan emosinya dalam sebuah tulisan, tapi mengapa harus percaya pada khayalan yang begitu naif?
Hidup emang begitu kompleks. Permasalahan percintaan selalu mendominasi. Cinta kepada keluarga dan kesenangan kadang bisa jadi yang paling dominan. Dan dari film ini sebenernya gak ada yang sempurna di dunia ini. Keluarganya, kisah cintanya, sahabatnya dan masa lalunya. Kita cuma butuh penerimaan yang tenang seperti Mhog dan mulai mencoba tidak peduli dengan omongan orang lain seperti Sprite.
Ceritanya vulgar, tapi bagian tertentu tetap dijaga supaya remaja tetap tahu batasannya.
Comments
Post a Comment