Belajar dari Frozen II

 Saya baru selesai menonton Frozen II kemarin, yaa walau sedikit ketinggalan, tapi tidak apa toh tidak seberapa penting. Hehe

Ada satu scane yang sangat saya suka, di mana Anna mengatakan hal yang membuat saya kembali berfikir. 

Saat itu ia berkata kurang lebihnya seperti ini "pilihan orang tua kita, bukan tanggung jawab kita"



Sedikit mengerikan memang, tapi sadarkah kita bahwa kalimat itu bisa saja menjadi benar pada situasi yang tepat. 

Baca Juga Pandai Memilih Seperti Soe Dal Mi

Pernahkah kamu bertanya kepada dirimu sendiri tentang mengapa kamu dilahirkan, disekolahkan dan diajari banyak hal? Dan bertanya apakah semua itu atas dasar keinginan kita atau karena keinginan orang tua kita? 

Ketergantungan kita terhadap mereka yang memberikan makan setiap hari, memberi tempat teduh saat hujan dan memberi peluk saat situasi pelik memang membuat kita menjadi sulit menolak permintaan mereka. 

Termasuk permintaan masuk Perguruan tinggi, jurusan ekonomi, daftar aparat negara, diminta berkebun dan hal lainnya yang menyebalkan. 

Pilihan mereka bukan tanggung jawab kita seharusnya, tapi sedikit sekali orang tua yang mengerti. 

Mereka menganggap bahwa tubuh kita adalah miliknya, sehingga merasa berhak mengatur bahkan sampai dengan siapa kita akan melanjutkan masa depa atau menikah. 

Baca Juga Sandwich Generation

Pilihan mereka seharusnya bukan tanggung jawab kita. Saat dewasa dan terus diberikan banyak pilihan kita sering bimbang dan percaya pilihan  orang tua adalah yang terbaik, padahal seharusnya yang tahu kita yaa kita sendiri. Termasuk tahu apa yang kita butuhkan, tahu apa yang kita inginkan dan tahu apa tujuan kita. 

Tapi sayangnya karena terlalu sering percaya dengan orang tua, kita jadi tidak percaya diri sendiri. Pilihan mereka seharusnya bukan tanggung jawab kita. 

Mereka yang memilih, kita yang menjalankan. Apakah adil? Barangkali untuk beberapa situasi bisa saja adil. Tetapi jika kemudian akhirnya membuat kita terbiasa dipilihkan, tidak mampu mempertimbangkan sesuatu dengan bijak, kehilangan diri sendiri karena terlalu banyak orang lain yang masuk dalam tubuh kita, saya pikir itu bukanlah tanggung jawab kita untuk mewujudkan nya. 

Comments

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?