Cerita Gagal Seminar
Hai, aku mau cerita nih pengalaman gagal seminar aku. Hehe gak menarik, sebenarnya lebih tragis lagi. Seminar aja gagal.
Jadi seharusnya seminar proposalku itu diadakan hari Kamis tanggal 21 2021. Tapi harus ditunda seninnya yakni 5 hari kemudian pada tanggal 25 Januari 2021.
Alasan di tundanya adalah karena pertama dosen penguji yang tak kunjung masuk zoom meeting, dan juga kendala jaringan.
Sebenarnya aku sudah mempersiapkan semuanya, bahkan aku sudah selesai presentasi. Haha tapi nasib berkata lain.
Awalnya sedih dan aku juga sempat jatuhin satu tetes air mata, yaa gimana udah capek koar-koar malah ditunda. Tapi aku kuatin lagi diri aku bahwa ini bukan kendali aku yang bisa mainin emosi aku begitu aja.
Soalnya aku udah nyoba sebelum seminar itu buat pake zoomnya dengan teman aku, hasilnya Oke, aku juga bisa buka youtube dan instagram dengan lancar di tempat yang sama. Tapi entah kenapa saat yang dibutuhkan malah demikian.
Baca juga Apakah Tuhan akan Mengabulkan Doa Kita
Yang sebenernya buat lebih gimana itu lingkungannya. Ada yang bilang sabar yaa, kasihan banget, ih kok gitu, jangan nangis yaa, kuat yaa bla bla lainnya. Seolah-olah aku itu tragis dan patut dikasihani. Hehe.
Aku udah bilang diawal tadi kan bahwa aku percaya bahwa ini bukan kendaliku yang bisa memainkan emosiku. Jadi setelah air mata jatuh sekali, aku langsung bisa bangkit kok. Tapi omongan orang memang kadang suka dilebihkan padahal aku engga kenapa kenapa. Hehe
Iya hal ini sebenernya yang pengen aku bagi. Ada hal-hal yang bisa dan yang gak bisa kita kendalikan.
Contohnya dalam kasus aku.
Hal yang aku bisa kendalikan adalah
1. Presentasiku
2. Mencari tempat yang kiranya bagus jaringannya
3. Pemahaman aku tentang proposal ku
4. Sikap aku
5. Baterai HP dan Laptopku
Yang bukan kendaliku adalah
1. Respon dosen
2. Komentar orang lain
3. Jaringan yang tiba-tiba ilang
4. Keputusan dosen
5. Baterai HP/Laptop dosen
5 hal di awal itu akulah yang menentukan apakah aku akan menangis atau tidak sesudahnya. Kalau aku gak paham sama presentasi ku yaa aku seharusnya udah punya ekspektasi bahwa akan ada hal-hal yang gak bisa ku jawab nantinya dan bisa aja dibantai dosen penguji dan buat aku menyesali dan menangisi tindakanku.
Baca juga Dikotomi Kendali dan Kebahagiaan
Tapi untuk hal-hal di luar kendaliku seperti jaringan yang tiba-tiba terputus atau kendala kedatangan dosen lainnya itu gak ada hak buat mainin emosiku. Begitu juga dengan omongan teman-teman, postingan keberhasilan sahabatku, itu gak layak banget buat aku sedih.
Nah ini bisa banget jadi referensi buat kalian yang lagi merasa gak bahagia atau menyesal tentang suatu hal. Bahwa ada hal-hal yang diluar kendali kalian yang gak pantas kalian sesali atau tangisi, karena yaa kalian tidak punya tanggung jawab atas itu semua.
Jadi untuk kalian yang sedang berjuang, semangat yaa. Kita semua sama-sama berjuang di jalan kita masing-masing.
Supaya lebih semangat lagi dalam berjuang ingat beberapa hal berikut ini.
1. Apapun masalah dan tantangan mu, ingatlah bahwa dahulu, sekarang dan lusa orang lain dibelahan bumi ini akan mendapatkan permasalahan dan juga tantangan yang sama dengan kamu. Jadi jangan merasa sendiri. Belajar dari orang terdahulu, gimana caranya mereka survive dan mengatasi permasalahan tersebut.
2. Kalau permasalahan mu tentang cinta dan cita-cita, coba lihat permasalahan orang tuamu yang bingung caranya bayar utang yang segunung, coba lihat desamu yang lagi kena bencana misalnya, coba lihat negara miskin yang rakyatnya kesulitan mencari makan.
Ada loh masalah yang lebih besar kalau kamu lihat lebih dekat, jadi bukan berarti masalah mu ringan, tapi coba deh bangkit, bahwa ada yang lebih besar dan mereka masih bertahan. Gimana dengan kamu?
3. Bahwa ada hal-hal di luar kendali kita yang gak bisa kita kendalikan. Seperti perasaan dia yang tiba-tiba hilang.
4. Apapun masalah yang kamu hadapi, ingat bahwa semua akan berlalu. Mau kamu hadapi sekarang atau lusa, masalah itu akan kamu lewati. Jadi tetaplah berjalan meski pelan yaa.
See you semoga membantu.
Comments
Post a Comment