Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

 Hallo semuanya, balik lagi buat cerita tentang manusia-manusia yang jadi pandangan hidup kita. 

Hari ini aku mau cerita tentang perjalanan aku menulis skripsi. Jadi aku mulai ajuin judul skripsi aku di bulan Agustus 2020 dan  alhamdulillah udah sidang tanggal 04 Mei 2021. Jadi total ada 10 bulan aku jalanin masa akhir dalam perkuliahan. 



Ada yang bilang cepet karena sekitarnya lebih dari waktunya aku, ada juga yang bilang lama, karena dia bisa lebih disiplin daripada aku. Gak papa, ini bukan perlombaan, setiap manusia kan punya waktu untuk berkembang dan menawan pada waktu yang telah ditentukan. 

Tulisan ini aku buat bukan untuk terlihat hebat, sombong atau menjatuhkan pihak tertentu, tidak. Jadi tulisan ini aku buat sebagai suatu pandangan yang berbeda tentang skripsi. 

Banyak yang bilang kalau skripsi itu susah, iya bener, buat skripsi itu gak gampang. Karna gak cuma omongan aja, kita bisa lihat gak sedikit orang-orang yang terpaksa berhenti di ujung tanduk karena gak sanggup lagi buat ngerjain skripsi, ada banyak orang yang terhambat beberapa semester untuk nyiapin skripsinya. Ini memang bukti bahwa nulis skripsi itu gak mudah. Aku juga pernah nangis waktu mengerjakannya :(

Sangking seringnya orang cerita tentang sisi buruknya perskripsian ini akhirnya timbullah stereotip bahwa skripsi semenyeramkan itu. 

Padahal kalau kita lihat sisi yang lain, banyak kok orang-orang yang lulus diwaktu yang cepet banget, yang lulus dengan peringkat terbaik dan jadi panutan banyak orang. Nah ini kan bukti bahwa sulit atau tidaknya skripsi itu ditentukan oleh orang yang menjalaninya. 

BACA JUGA Tentang Berproses

Aku tahu kok beberapa cerita buruk dalam menjalani perskripsian ini. Mulai dari dibentak, dirobek, diphpin berminggu-minggu, dilempar skripsinya, dituduh dibuatin orang, digodain dosennya sampai dimaki-maki. Aku lihat dan dengar sendiri gimana perasaan orang-orang yang mengalami itu. 

Sedih, sakit hati, kecewa, frustasi, itu semua wajar, kalau kita jatuh karena itu, kita gak boleh diam aja di sana. Kita harus bangkit lagi dan tanggung jawab atas pilihan kita untuk berkuliah. Yang gak milih berkuliah yaa kita harus bertanggungjawab atas apa yang sudah kita terima dari awal. Kalau dari awal kita memutuskan untuk mengikuti apa kata orang tua, maka kita juga harus bisa bertanggungjawab atas itu semua. 

Gak papa kecewa dan bersedih yang terpenting jangan putus asa yaa, kamu pasti bisa kok. 

Aku bersyukur dipertemukan dengan dosen pembimbing yang baik dan sabar, meski dia gak sesempurna itu, tapi sisi baiknya selalu jadi penyemangat buat bisa terus jalan. Terimakasih Bapak :) 

Aku juga bersyukur bisa dapat dosen penguji yang gak kalah baiknya. Tidak ada kata-kata mereka yang menjatuhkanku. Terimakasih Bapak dan Ibu :) 

Beruntungnya aku, dan semoga nular juga ke kalian yaa :) 

Yaa meskipun ada beberapa pihak yang komentar kayak gini

"Yaiyalah cepet, jurusan dia kan enak, gak kayak jurusan bla bla"

"Yaiyah udah sidang, soalnya gak pake syarat ini dan itu, kayak di Universitas ini"

Dan yaiyalah lainnya yang seolah-olah apa yang dilakukan itu biasa aja, kecuali kalau dia (yang ngomong) yang melakukannya. Hehe

Gini loh, di setiap jurusan pasti ada yang Coumload kan? Pasti ada lulusan terbaik, pasti ada mahasiswa berprestasi iya kan? Dan setiap jurusan juga ada yang mahasiswa nya gak tamat-tamat sampai mau ganti presiden lagi, pasti ada mahasiswa yang mau di DO karena gak kelar-kelar urusan skripsinya. 

Nah ini tu bukti bahwa sebenernya gak ada jurusan yang lebih superior dari jurusan yang lain. Bukti bahwa sebenernya Orang-orang yang bicara seperti itu butuh banget validasi untuk menutupi kekurangannya, ketidak disiplinannya, kekurang beruntungannya, ujiannya, dan semua yang gak bisa dia terima gitu aja. 

BACA JUGA Pertanyaan Menjengkelkan Seputar Perkuliahan

Kalau kalian sedang menjalani atau belum sampai pada tahap skripsian, ingat bahwa skripsi gak sesusah apa yang orang lain bilang, dan gak semudah yang kalian bayangkan. 

Yang selalu aku ingat saat menjalani perskripsian ini adalah bahwa yang menunda skripsi aku adalah pihak luar yang tidak bisa aku kendalikan seperti administrasi, dosen, jadwal seminar dan sidang, tukang photo copyan dan kesehatan laptop. Dan yang membuat aku terus berjalan adalah hal-hal yang bisa aku kendalikan seperti jadwal penelitianku, jadwal menulis skripsiku, kapan aku membaca buku teori, mau berapa lama aku menyelesaikan revisianku. 

Dan gak peduli orang bilang judulku biasa aja. Karena aku yang akan menjalani bagaimana wawancaraku nanti, bagaimana aku mengambil data penelitianku nanti, bagaimana aku menjalani perskripsianku. 

Menuruku percuma judul bagus tapi terkendala data yang rupanya gak bisa dijangkau, percuma juga kalau narasumbernya sulit ditemui. Kan untuk menentukan semua itu berasal dari pilihan kita. Maka aku memilih untuk mempermudah pilihanku. 

Jadi buat kalian yang belum atau sedang menjalani masa skripsi ingat bahwa apapun yang orang lain katakan, itu hanyalah pandangan mereka yang belum pasti kalian rasakan juga, tapi itu semua bisa menjadi pembelajaran kita untuk berhati-hati dalam mengambil langkah ke depan. 

Dan jangan lupa juga bahwa kalianlah yang menentukan skripsi kalian itu mau dibawa kemana dan dibawa bagaimana. Kan kalian yang menentukan judul, metode, informan dan segalanya. 

Jangan bawa pusing sama yang di luar kendali kalian, tetap semangat dan percaya bahwa semua ada jalannya. 

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?