Cerita dari Seorang Penulis
Malam ini entah mengapa aku mengingat seorang penulis yang membuatku jatuh cinta pada membaca.
Tere Liye, orang mengiranya ia adalah seorang perempuan, padahal tidak. Sama seperti orang mengira J. K. Rowling yang banyak dikira Laki-laki.
Ada salah satu video beliau yang aku tonton di youtube, aku tidak mengingat persis kalimat yang ia ucapkan, tapi kurang lebihnya ia berkata seperti ini.
Dalam menulis, ada banyak sekali sudut pandang yang dapat dikembangkan, contohnya begini, jika saya meminta kalian semua untuk menulis cerita dari kata "Hitam" Apa yang akan kalian tulis?
BACA JUGA Juni Kedua
Mungkin ada yang menulis seperti ini
"Rambutnya yang hitam panjang itu membuat seorang gadis terlihat begitu cantik, ia sengaja tidak mengikat rambutnya, supaya orang lain bisa tau aroma dari rambutnya yang hitam itu"
Akan ada seseorang yang mengatakan seperti ini juga,
"Hitam kulitnya tidak menandakan keburukan hati seseorang sama sekali, hatinya tetaplah tulus dalam melakukan sesuatu"
Mungkin juga ada yang akan menulis seperti ini
"Hitam seluruh langit terlihat di sepanjang jalan, sepertinya hujan akan segera turun dan matahari akan terganti oleh suara burung hantu yang akan membuatmu lebih merinding ketika mendengarnya"
Atau seperti ini
"Wanita itu terlihat lebih elegan dengan gaun panjang berwarna hitam, terlihat lebih menawan dan misterius. Dalam pesta ini kupikir dialah ratunya"
Ada banyak sekali yang bisa diceritakan dari satu kata saja. Temanya bisa satu tapi idenya akan beragam.
Yang ingin aku sampaikan adalah pun begitu dengan hidup, bisa saja temanya sama-sama miskin, tapi sudut pandang setiap orang pasti berbeda.
Katakanlah semua yang terlahir itu miskin, tapi kita bisa melihat orang miskin yang lulus sarjana dengan peringkat coumload, kita juga bisa melihat bahwa ada orang miskin yang tidak bisa merubah nasibnya karena memang lingkungannya tidak pernah memperlihatkan dunia yang lebih luas, bahwa si miskin ini tidak pernah tau ada yang namanya handphone untuk mendengarkan suara orang yang bertempat tinggal sangat jauh dari kita.
BACA JUGA Bicarain Ekspektasi
Terkadang kita merasa bahwa kita ini jelek, tidak beruntung, kalah dan lain-lainnya adalah karena kita tidak melihat nya dari sudut pandang yang berbeda.
Kita stuck di satu sisi yang buruk itu, kita tidak melihatnya lebih luas.
Begitu juga dalam menilai orang lain, kadang kita sering bilang bahwa orang-orang tertentu memberikan pengaruh buruk kepada kita, tapi kita lupa bahwa beberapa kali hidup kita di selamatkan oleh mereka.
Saat kita melihat kebodohan orang lain, lalu menertawakannya sebenarnya kita juga sedang melupakan kecerdasannya dalam bertahan hidup di dunia yang keras ini.
Kita jadi mengkotak-kotakkan suatu hal hanya karena melihatnya dari sisi yang berbeda dan mengacuhkan yang lainnya.
Dari cerita ini aku berharap pada diriku dan kalian yang membaca supaya bisa memahami dunia dan isinya lebih sempurna lagi. Jangan lihat sisi buruk untuk memuaskan dendam dan jangan lihat sisi baik untuk terus memberikan pujian.
Comments
Post a Comment