Sekarang Kerja di Mana?
Beberapa minggu lalu, ada seorang nenek yang ngomong gini samaku
"Eh alhamdulillah ya kamu udah kerja di X, gak kayak si polan yang kerja di sana"
Ya aku jawab dong, sama aja kerjaan mah, tapi dia jawab lagi katanya karena si polan kerja gak di instansi jadi kek kurang pintar nyari kerjaan, padahal sama-sama sarjana.
Lah nenek itu gak tau aja kalau si polan gajinya 2 kali lipat daripada aku, lebih bisa bantu ortunya lebih banyak daripada aku. Cuma ya hanya karena Tempat Kerjanya, suatu pekerjaan dianggap tidak lebih baik daripada pekerjaan lainnya.
Dari situ aku mulai paham bahwa ada beberapa kriteria orang kampungku mendefinisikan suatu pekerjaan.
Yang disebut PEKERJAAN "katanya"
• Tempat bekerjanya disebut "Kantor"
• Sebelum berangkat harus pakai "seragam"
• Hasil yang diterima setelah bekerja harus bernama "jutaan"
• Jadwal bekerja pergi pagi pulang sore
• Punya yang namanya "jabatan"
• Harus dekat sama orang-orang yang berpengaruh.
Padahal menurutku ada beberapa definisi yang seharusnya bisa dianggap sebagai pekerjaan, yakni:
BACA JUGA 3 Cara dalam Menghadapi Masalah
• Tempat bekerja bisa disebut Kamar, Studio, Kebun atau apapun itu
• Bisa pakai baju tidur, baju bekas, atau baju jelek (yakali ke kebun pakai dasi)
• Berapapun hasilnya, selagi bisa diatur untuk kebutuhan keluarga
• Waktu fleksibel, terserah yang jalanin aja
• Selagi sesuatu itu ada pertukaran antara pikiran, tenaga dan waktu dengan uang.
KENAPA?
Mayoritas orang kampung yang kerja sebagai petani, kalau ada pemuda pemudi nya pulang belajar dan berkebun pasti ditanya
"Loh gak kerja dek?"
Lah emang pegang cangkul bawa kantongan (tempat untuk buah kopi) itu belum termasuk kerja?
Ya gak bisa sepenuhnya di salahin juga, karena bekerja sebagai petani yang punya garis kemiskinan struktural, masyarakat yang bekerja sebagai petani bisa dianggap kurang berhasil. Apalagi sudah mempertaruhkan waktu dan hartanya untuk sekolah tapi masih menjadi petani ya anggapannya seperti melakukan hal yang sia-sia saja. Padahal sekolah bukan cuma nyari pekerjaan aja.
KENAPA?
Karena ada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap "superior" Daripada kerjaan yang lain.
Loh emang iya kan? Ada kerjaan yang gajinya lebih gede, bajunya lebih keren dan pekerjaan nya lebih berat!
Iya memang ada, tapi apakah itu jadi salah satu pekerjaan lebih rendah dari pekerjaan lain?
Bekerja sebagai petani lebih rendah dari guru honorer karena masalah seragam?
Guru honorer lebih rendah daripada pengusaha hanya karena gajinya?
Freelance lebih rendah dari PNS karena soal tunjangan hari tuanya?
Yang benar saja!
BACA JUGA Sunk Cost dan Pantang Menyerah
Ini juga sebabnya orang-orang yang kerja di kantor dengan gedung tinggi, seragam tertentu suka banget ngerendahin pekerjaan yang beda sama mereka, yang kurang apanya? Ya gak lain itu etikanya.
HARUSNYA
• Apapun yang dikerjakan ikhlas untuk menyambung hidup itu namanya "PEKERJAAN"
• BERAPAPUN gajinya, selagi tidak mengambil HAK ORANG LAIN itu namanya pekerjaan yang BAIK!
• Dimanapun tempat seseorang bekerja jika ia menghabiskan waktu, tenaga dan pikirannya untuk sesuatu yang bisa ditukar dengan bahan pokok makanan ya namanya pekerjaan.
Kalau gak bisa dari orang lain, setidaknya mulai dari diri sendiri.
STOP!!!
Menganggap remeh salah satu pekerjaan hanya karena TEMPAT, GAJI, dan SERAGAM.
STOP BAC*T
Kalau gak bisa kasih pekerjaan yang dianggap lebih layak atau lebih baik untuk dikerjain.
PEKERJAAN YANG LEBIH SUPERIOR DARIPADA PEKERJAAN YANG LAIN ITU GAK ADA!
Comments
Post a Comment