KEGAGALAN ADALAH KESUKSESAN YANG TERTUNDA, Apakah Benar Demikian?

 Mengapa kita selalu menjauhi kegagalan? 

Mengapa kita selalu ingin sukses? 

Apakah kegagalan itu haram dan tidak boleh? 

Apakah menjadi manusia wajib sukses? 

Apakah kita akan selalu gagal jika sudah sekali saja gagal? 

Apakah ketika sukses itu akan menjadi kekal? 

Mengapa gagal selalu dianggap negatif? 


Setelah saya menjalani hidup, saya menyadari bahwa hidup senantiasa gagal dan berhasil, tidak stuck di salah satu kata saja. Itu artinya kita tidak bisa menghindari atau mempertahankan salah satunya saja, sekuat apapun kita mencoba, keduanya akan saling bergantian mengisi hidup. 


Kegagalan dan keberhasilan adalah satu variasi hidup layaknya varian warna biru dan kuning, lalu apakah ada yang lebih superior dari kedua warna tersebut? 


Tidak ada, namun seringnya kita termasuk saya senang sekali melabeli sesuatu, bahwa kegagalan bersifat negatif dan harus dijauhi sedangkan keberhasilan bersifat positif yang harus selalu digenggam. 


Ketika saya mengatakan hal ini, apakah saya sedang meminta kamu untuk menjadi manusia yang malas, tidak bekerja keras dan pasrah? Tentu tidak. Kita akan membahas bagian lagi dari dua kata ini. 


BACA JUGA Setalah Dua Bulan Bekerja


Asumsi pikiran kita bilang bahwa ketika kita gagal itu disebabkan dari kurang memaksimalkan kita berusaha, tidak adanya kesempatan, kurang begadang, terlalu banyak saingan atau ketidakberuntungan. 


Ketika hal-hal ini memenuhi pikiran kita, maka seringnya selalu ada alasan untuk menyalahkan masa lalu, diri sendiri, keadaan dan orang lain. Padahal asumsi tersebut hanya ada dalam pikiran kita sendiri dan belum tentu menjadi sebab kebenaran. 


Selain asumsi pada masa lalu, ketika gagal kita juga membangun asumsi masa depan, bahwa saat kegagalan ini terjadi hidup saya tidak akan baik baik saja, saya tidak akan mendapatkan pasangan hidup, saya akan hidup susah, tidak akan datang kesempatan lainnya dan pikiran lain yang sebenarnya belum tentu terjadi. 


Mengapa kita melakukan hal tersebut? Karena adanya label negatif dan positif dalam dua kata tersebut dan kita tidak sedang berada pada masa kini. 


Ketika kita menyadari bahwa kita hidup hari ini, di mana saat ini kita sedang gagal, kita menerima kegagalan tersebut sebagai bagian dari pembelajaran hidup, maka alasan kegagalan adalah masa lalu, asumsi masa depan adalah takdir Tuhan. 


Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda adalah kalimat yang berusaha membuat kita lari dari hari ini bahwa kita gagal. Kalimat ini meninabobokan kita akan kenyataan yang harus diterima. 


BACA JUGA Apa Itu Inflasi?


Jika kita mengartikan kegagalan sebagai suatu yang buruk atau negatif, apakah ketika hidup kita berada dalam fase gagal gagal gagal meninggal apakah artinya kita hidup dalam kegagalan? Hidup dengan energi negatif? 


Tentu tidak, itu sebabnya saya ingin menikmati rasa gagal sebagai varian hidup saja untuk hari ini. 


Saya tidak melihat kalimat "setelah kegagalan baru ada keberhasilan" Tapi saya melihatnya sebagai "Bersama kesulitan ada kemudahan"


Misalnya begini saat saya gagal lulus SNMPTN maka sebenarnya saya telah berhasil Menjaga kesabaran saya dalam belajar atau ketekunan saya dalam menyelesaikan soal. Dan itu kenapa gagal tidak sama sekali berarti negatif dan buruk. 

Comments

Popular posts from this blog

Yakin mau Boikot Produk Prancis?

Cara Mengkhatamkan Al-Qur'an Tanpa Khawatir Datang Bulan dan Hambatan lainnya

Macam-macam alat penahan Menstruasi pada wanita