Apakah kamu penderita Philophobia?

 Hai semua, udah lama gak ngebacod nih. Wkwk. Memang yang paling sulit dilakukan setiap orang termasuk saya adalah konsisiten. Yups termasuk dalam menulis. Entah itu gak ketemu tema, inspirasi atau bahkan gak ketemu waktu yang senggang. Sok sibuk beud.

Untuk kesekian kalinya aku mau bahas tentang patah hati lagi. Hmm kenapa yaa perlu bahas ini?




Karena semua orang pasti pernah dan akan selalu merasakan patah hati. Apalagi di masa pandemi sekarang, mantan udah pada nikah duluan aja. Hehe.

Pernah gak sih kalian patah hati terus jadi takut atau bahkan gakmau lagi sama yang namanya pacaran? Sebagian memutuskan hijrah dengan jargon kebanggaan "jomblo fisabilillah" sebagian lagi bilang "mati rasa soal cinta" wkwk ini nyindiri siapa yak?

Ketakutan akan jatuh cinta itu karena memang masih sakit hati? Atau apa? Padahal udah move on, udah biasa aja liat mantan sama pacar baru tapi tetap aja gak bisa buka hati buat bangun istana cinta lagi. Ceilehh

Jangan-jangan mengidap Philophobia 

Apaan sih philophobia?

Philopobia berasal dari bahasa Yunani, philo artinya cinta dan phobia artinya ketakutan. Jadi philophobia bisa dibilang ketakutan seseorang untuk berada dalam hubungan percintaan.

Baca Juga kenapa perlu menikah

Kenapa sih seseorang bisa mengidap philophobia ini?

Sama seperti yang udah dibilang di atas, trauma dengan kisah cinta di masa lalu bisa menjadi alasan seseorang sulit untuk kembali jatuh cinta. Cuma karena alasan sudah tidak cinta lagi, kita bisa membuat orang menderita philophobia loh. Astaga sebegitu kejam yaa cinta.

Baca Juga Persiapan Pernikahan

Selain masa lalu dalam hubungan percintaan, masalah keluarga juga bisa mempengaruhi seseorang mengidap philopobia. Seringnya anak melihat pertengkaran orang tua, perceraian orang tua dan kegagalan orang tua dalam memberikan kasih sayang kepada anak menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dapat mengidap philopobia ini. Makanya saya selalu tekankan bahwa menjadi orang tua itu sulit. Sebelum menikah dan memutuskan untuk memiliki anak apakah sudah benar-benar yakin bagaimana kita nantinya membentuk anak? Menjadi pribadi yang baik? Menakutkan? Jahat? Atau merugikan banyak orang?

Baca Juga Nikah yuk

Setelah mengetahui tentang philopobia ini, kamu jadi berasa memiliki philopobia? Eits jangan diagnosa sendiri yaa, karena diri sendiri bisa aja gak objektif.

Terus apa dong ciri-cirinya penderita philophobia ini?

1. Susah move on dari masa lalu karena adanya trauma yang masih melekat di dalam diri seseorang.

2. Panik  saat ada lawan jenis yang mendekati.

3. Kaku dan dingin dalam pergaulan.

4. Sulit menjalin hubungan. Selalu ada perasaan curiga dan tidak percaya terhadap pasangan.

5. Sulit memilih pasangan. Karena adanya beberapa kriteria sempurna yang harus dimiliki dan juga berbagai ketakutan yang menghampiri.

Selain ciri di atas terdapat juga beberapa gejala fisik yang bisa memastikan kamu memiliki philopobia ini atau tidak.

1. Detak jantung berdegup cepat atau berdebar-debar.

2. Sesak napas.

3. Berkeringat berlebihan.

4. Mual.

Apa kamu merasakannya saat bertemu lawan jenis?

Kalau iya, ada solusi bagus yang bisa kamu coba untuk mengatasi hal tersebut.

1. Belajar dari masa lalu. 

Gak semua masa lalu harus dibuang jauh-jauh atau ditinggalkan dibelakang. Karena sejatinya untuk menuju masa depan yang baik kita perlu mengolah masa lalu dan saat ini dengan baik pula. Caranya? Belajar memahami dan mengerti arti hidup yang sebenarnya.

2. Buang pikiran negatif. 

Kita boleh khawatir, boleh waspada juga boleh teliti terhadap segala hal, apalagi urusan percintaan yang ribet ini. Tapi bukan berarti kita membiasakan berprasangka buruk yaa. Tetap punya batasan untuk setiap tindakan.

3. Jatuh cinta membuat bahagia.

Terlalu sering diselingkuhin, ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya, dimanfaatin, dan disakitin lainnya buat kita jadi gak percaya cinta itu indah dan muak sama adegan sinetron dan film yang terlalu didramatisir. Tapi coba saja jujur pada diri sendiri, pernah kan merasakan cinta yang benar-benar membuat kita bangkit dan bahagia? Televisi dan bioskop juga gak sebegitu jeleknya juga kok. Memang drama tapi sebagian ada yang berasal dari kisah nyata kan? Seperti kisah Habibie Ainun kan?

Jadi gitu gengs. Hehe see you gaess.


Comments

  1. waww.... mantul ahh.. berarti meski jomblo lama dan takut pacaran, aku bukan philopobia.
    cuman emng belum ada yang mau aja.. ahha..
    thanks gays...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha iya kak jomblo lama belum tentu philophobia

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sesusah Apa Sih Skripsi itu?

Tentang Berproses

Apa Bener Kalau Perempuan Banyak Temen Pria Jadi Murahan?