Pencapaian Wanita
Perempuan ngapain sih sekolah tinggi-tinggi kalau ujungnya cuma ngurusin anak dan dapur doang?
Jadi perempuan kok gak mau punya anak? mau jadi apa?
Perempuan gak bisa masak? mau dikasih makan apa suaminya?
Seolah-olah Society udah punya label sendiri gimana pencapaian seorang perempuan itu. Perempuan dianggap sukses apabila ia mampu mengurusi keluarganya, tampil cantik disetiap harinya.
BACA JUGA Kenapa Perlu Menikah?
Coba aja ketemu perempuan pasti yang dibahas awalnya cantik atau enggaknya dia. Misalnya gini udah cantik, pinter lagi, untung dia cantik..., yang mana orangnya? cantik gak?. Hal-hal lainnya dibahas setelah pembahasan cantik itu selesai.
Kemudian pencapaian wanita juga gak jauh-jauh dari menikah dan punya anak. Emang kalau perempuan belum atau enggak menikah tapi punya karir bagus dan jabatan oke itu artinya gak sukses?
Katanya perempuan gak perlu karir dan pendidikan tinggi takut laki-lakinya banyak yang gak pede dan akhirnya jadi jomblo seumur hidup, hah? masa sih?
Kayaknya kalau laki-laki gak ada tuh omongan kek begituan. Kenapa coba?
BACA JUGA Bicara Patriarki
Padahal ni yaa, kalau perempuannya punya kualitas di atas, yaa laki-laki yang akan deketin juga laki-laki yang punya kualitas sama dengan dia, jadi bisa dibilang seleksi alam juga kan? yang akhirnya membantu perempuan menemukan laki-laki yang sepadan.
Bayangin aja kalau perempuan dengan pendidikan rendah, finansial yang gak mapan terus nikah sama laki-laki kaya, terus bergantung secara finansial sama suaminya. Terus di tengah jalan suaminya ternyata suka main kasar, nyakitin hati dan hal lainnya di luar dugaan. Si perempuan pasti gak berani buat mutusin hubungannya, meskipun hubungan itu udah toxic banget, karena apa? yaa itu tadi ketergantugan yang akan merugikan salah satu pihak aja, yakni perempuan.
Atau tiba-tiba suami yang menjadi tulang punggung, jatuh sakit atau bahkan meninggal. Gimana cara istri buat bantu suaminya? buat hidupin keluarganya?
BACA JUGA Dear Ukhty
Makanya laki-laki juga gak bisa seenaknya bilang pengennya kalau udah punya istri, dia di rumah aja jaga rumah dan anak, gak usah kerja.
Nah itu kenapa pencapaian perempuan sebenernya gak perlu dibatasi sama menikah dan punya anak aja. Laki-laki dan perempuan seharusnya gak punya batas untuk mencapai mimpinya, kesempatan untuk menggapai cita-cita seharusnya sama.
Kalau laki-laki bisa dipuji atas kenaikan jabatannya, perempuan gak perlu dinyinyirin kalau punya karir yang oke. Kalau ada perempuan yang gak mau menikah atau punya anak gak perlu digosipin. Hidup itu pilihan. Pilihan dia buat milih menikah atau enggak dan pilihan kamu buat terus ngurusin hidup orang atau enggak.
Comments
Post a Comment