Kamu akan menjadi tumbalku

Beberapa minggu ini, keluarga kami dihantui oleh kedatangan makhluk tidak diinginkan, yaa meski bukan mengganggu keluarga inti ku, tapi ini sangat menggangguku. 

Ya, setan itu bilang bahwa ia akan menjadikan tumbal kakakku. Entah apa salahnya, aku pun tidak tahu kenapa ia selalu menjerit-jerit ketakutan dan sebagainya. 

Mungkin sebagian orang tidak percaya, tapi aku tidak harus membuat mereka percaya. Sebagian lagi berfikir ini sebuah ilusi yang menjijikan, tapi mungkin karena belum merasakannya sendiri. 

Pagi itu kami mencuci piring bersama di rumah nenek, aku yang mencuci dan kakakku yang membawanya masuk ke dalam rumah. Tapi ia tak kunjung kembali ke kamar mandi, dan ternyata ia sudah pingsan dan ditidurkan di ruang tengah. 

Aku sering melihat orang kesurupan, tapi tidak pernah sampai menjatuhkan air mataku karena melihat hal itu. 

Baca Juga Monster

Ia menjerit kesakitan, dan memuntahkan ludah, itu yang kami lihat. Tapi kakakku bilang itu paku, ia paku yang sangat besar dan menyakiti kakinya. Kemudian beralih ke kepalanya, ke tangannya, perutnya dan semua tubuhnya ia bilang ada paku yang cukup besar. Dan hanya ia yang melihatnya. 

Semua orang membantu sebisanya, membaca sehafalnya dan berdoa se khidmat mungkin. 

"Jangan bawa aku" Katanya sambil memejamkan mata dan menutup mulutnya yang seperti berisikan air, karena ia memuncratkan sebagiannya, mengangkat tangannya seperti orang tenggelam. Tidak bisa bernafas dan seperti mau mati. 

















Ia benar-benar seperti orang yang ingin mengakhiri hidupnya. 

Hari terus berlalu, ia sehat, dan kumat lagi. Begitu terus hingga aku pun bosan. Ia aku bosan melihat kakakku yang tak kunjung sembuh dan seperti menjemput ajalnya. Aku ingin ia lekas sembuh, meski sering tidak tegur sapa, sungguh aku menyayanginya. 

Ditenggelamkan, ditarik, ditusuk dengan paku, ia mencekik lehernya sendiri dan berkata "kalau aku mati, jangan ditangisi, ikhlaskan saja."

Tumpah sudah air mata kami, bukan itu yang kami mau. Ia kembali menjerit, menangis dan melukai dirinya sendiri. 

"Dia akan aku jadikan tumbal" Setan itu kembali membuat jantungku berdetak lebih kencang. Aku tidak pernah merasakan begitu hancurnya hatiku mendengar ada yang menjadikan kakakku itu sebagai tumbal. 

Kami terus mengorek siapa yang melakukan hal hina ini, hingga sampai pada hipotesis seorang teman yang sakit hati. 

Yaa, saat setan itu dalam keadaan tunduk pada orang yang kami mintai pertolongan, ia berkata bahwa ia datang dari suatu tempat, yang mana wilayah itu adalah rumah salah satu teman kakakku. 

Sampai di sini aku ingin bilang sesakit apa hatimu sampai kau ingin membunuh temanmu sendiri? Bukan dengan dibunuh atau didorong ke sebuah jurang. Tapi dengan guna-guna, penampakan setan mengerikan yang terus mengawasi dan meminta untuk mati. 

Seberapa dalam lukamu hingga kau mampu menghilangkan rasa iba dan empatimu kepada seorang manusia lemah yang mungkin ia tidak pernah menyadari kesalahannya? 

Seberapa sakit hatimu? 

Itu kenapa kita perlu memaafkan orang sebelum orang itu meminta maaf duluan, supaya hati kita tenang, diberikan jalan yang benar, tidak mengambil hak orang lain terlebih nyawa. 

Siapa yang tidak menangis, ketika keluargamu dilukai secara batin? Dibawa roh nya entah kemana, ditenggelamkan, dicekik, ditusuk dengan paku, dihantui setiap hari? 

Baca Juga Takdir Tuhan

Aku menulis ini bukan ingin memamerkan suatu hal yang tidak semua orang alami, bukan juga menjual cerita sedih kakakku, bukan juga menyindir orang-orang yang melakukan praktek persantetan. Aku hanya ingin bilang bahwa luaskanlah selalu hati kita untuk memaafkan orang-orang yang tanpa sengaja melukaimu, maafkanlah semua mulut jahat yang menyakitimu, maafkanlah mereka yang tidak membuat indah harimu. 

Sungguh, kakak, nenek, ayah dan semua orang tidak enak bekerja, tapi harus bekerja. Kami semua harus menjaganya supaya tangannya tidak mencekik lehernya sendiri, supaya tubuhnya tidak kedinginan seperti dalam ruangan bersalju, supaya mulutnya tidak teriak sebisa dirinya, supaya ia tenang dalam tubuhnya sendiri. 

Supaya ia tenang dalam tubuhnya sendiri. 

Guna-guna itu selalu ada. Kita perlu waspada dan berdoa pada Allah. Orang jahat banyak, sebanyak orang-orang yang bahkan tidak peduli seberapa berharganya dirinya menjadi lebih baik dan berkualitas. 

Tetap jaga diri, jaga lisan. 

Comments

  1. Semoga allah sembuhkan beliau, aamiin ya robbal 'alamin 🥺

    ReplyDelete
  2. Aamiin, terimakasih untuk doa nya yaa. Semoga kamu juga selalu di jaga. Aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DERANA

Maharnya Perempuan Berpendidikan

Quarter Life Crisis