Layaknya Menikah, Bercerai juga cara untuk Bahagia
Hai semua
Siang tadi saat saya bekerja, saya menyambi dengan mendengarkan sebuah podcast yang membahas tentang brokenhome.
Brokenhome adalah keadaan di mana kurang harmonis nya sebuah keluarga yang membuat suami dan istri beserta anak anaknya berpisah dan tidak lagi tinggal dalam satu rumah.
Namun, bagi saya brokenhome bukan hanya untuk keluarga yang bercerai berai, tapi juga bagi keluarga yang tidak lagi berjalan bersama, retak di dalam meski tidak ada yang tahu sejauh mana lukanya.
Brokenhome bukan cuma soal bapak menyakiti ibu secara fisik atau sebaliknya ibu menyakiti hati bapak dengan berselingkuh dan lain sebagainya.
BACA JUGA Derana
Bagi saya brokenhome juga bisa dikatakan kepada keluarga yang masih bersama, tapi karena satu dan lain hal, salah satu anggota keluarga terutama suami dan istri tidak lagi menjalankan peran sebagaimana mestinya dan itu melukai anggota keluarga yang lainnya.
Saya pikir benar bahwa perceraian akan memberikan dampak buruk bagi mental dan perkembangan anak, tapi apakah membiarkan anak melihat salah satu kecacatan keluarga yang tetap bersama ini akan membuatnya menjadi pribadi yang jauh dari dendam? Saya pikir tidak begitu.
Peran setiap anggota keluarga itu sangat penting. Kalau sejak dari awal ditanamkan bahwa laki-laki sebagai kepala keluarga wajib memberikan nafkah, lalu entah atas dasar apa berhenti melakukan hal tersebut meski tubuh dan jiwanya masih sehat, tanpa disadari di sana ada yang berjuang lebih kuat, dan memendam sakit lebih dalam.
Pun sama dengan keluarga yang tetap kokoh untuk tidak bercerai tapi tidak pernah bertegur sapa, tidak pernah memperlihatkan kasih sayang, dan menganggap satu sama lain hanyalah formalitas sebagai keluarga yang normal, merupakan salah satu hal yang akhirnya meskipun tidak bercerai keluarga ini tetap saja saya masukkan ke dalam brokenhome karena bisa jadi akan ada yang tersakiti di dalamnya.
Keluarga sebagai tempat kita berpulang akan sangat aneh jika di dalamnya hanya ada satu yang berdarah mencari penghidupan, sangat aneh jika hanya satu yang menyayangi, sedangkan yang lain tidak.
BACA JUGA Kenapa Masa Depan Harus Diperjuangkan?
Layaknya menikah, bercerai juga seharusnya merupakan salah satu cara untuk bahagia, terlepas dari manusia manusia malas yang ingin mengambil keuntungan dan bergantung hidup dengan yang lain.
Tentunya merelakan cinta kita demi keberlangsungan hidup anak anak juga merupakan cara yang bijak. Cinta memang seperti kebanyakan orang katakan, bahwa bisa membutakan segala hal termasuk dalam keluarga.
Keluarga seharusnya menjadi salah satu tempat untuk kita menjadi "saling" menjadi setara dan mengajarkan banyak kasih dan sayang. Jika keluarga tidak lagi menghasilkan kasih sayang, merubah keadaan keluarga menjadi ibu dan anak, atau bapak dan anak saja saya pikir bisa menjadi salah satu yang terbaik.
1 ibu dan beberapa anak adalah keluarga, 1 ayah dan beberapa anak adalah keluarga. Lebih baik demikian daripada 1 ibu 1 bapak dan beberapa anak tapi salah satunya menjadi duri dalam daging, daripada hanya satu yang menyayangi dengan sepenuh hati tapi yang lain tidak.
Karena keluarga seharusnya menggunakan kata "saling" Bukan kata "paling"
Betul banget, keluarga adalah saling, bukan paling.
ReplyDeleteKalaupun memang paling tak bisa dihindarkan, tak mengapa asal dilebur untuk jadi saling :D
Semangat :)
Semangaaat
Delete