Jarang Posting Foto Pacar? Fix Dia Gak Sayang Kamu!
Pernah gak sih kamu bertanya-tanya kenapa pasanganmu itu jarang banget posting fotomu di semua media sosialnya?
Pasti yang ada dalam pikiranmu tu gini"dia kayaknya lagi jaga hati yang lain deh" atau mikirnya "apa aku sejelek itu? sampe gak pernah posting tentang aku?" atau "dia gak sayang sama aku, buktinya gak pernah posting fotoku."
Iya gak? jujur aja deh
Sebenernya ada kesalahan sama narasi atau pemikiran kayak gitu. Apa yang salah?
Yang salah itu cara berfikirnya, seperti tersesat dan tidak mengikuti jalur.
Iyakan? Seperti cuma ada dua pilihan, kalok gak Black yaa White. Padahal masih ada Yellow atau Green. Masih ada pilihan lain sebenernya yang tidak diungkapkan.
Nah di sinilah terjadi Logical Fallacy atau sesat fikir. Singkatnya Logical Fallacy ini adalah kesalahan yang digunakan seseorang dalam merespon atau mengungkapkan sebuah argumentasi atau topik pembicaraan. Argumen yang digunakan seolah-olah menambahkan bukti, padahal sebenarnya jika dilihat lebih dalam maka terdapat ketidaksinkronan antara topik pembicaraan dengan argumentasi yang disampaikan, entah itu untuk mendukung atau menolak sebuah topik pembicaraan.
Dalam kasus ini, sesat pikirnya disebut dengan False Dichotomy. Apa itu False Dichotomy?
BACA JUGA Ad Hominem
False Dichotomy adalah ketika seseorang memaksakan lawan bicaranya untuk memilih dua pilihan yang ia sediakan tanpa memikirkan banyak aspek yang juga bisa dijadikan pilihan.
Coba baca lagi kalimat yang tadi, perhatikan benar-benar. Narasi itu hanya menunjukkan dua pilihan saja, kalok gak posting berarti selingkuh, kalok gak posting berarti gak sayang, kalok gak pamer berarti jelek. Padahal ada banyak aspek yang bisa menjadi pertimbangan, mengapa seorang pasangan enggan memposting foto pasangannya di media sosial.
Bisa aja kan, gak posting karena ngerasa gak ada pentingnya orang lain tahu siapa pasangannya, bisa aja kan gak posting karena sebelum-sebelumnya juga gak pernah pamer keseharian, atau gak posting karena gak mau pasangannya dikepoin orang lain terus dirayu atau digombalin. Bisa aja kan?
Tapi kenapa kamu hanya memberikan dua pilihan itu? selain adanya sesat pikir dalam dirimu, faktor lainnya adalah overthingking dan ketidakpercayaan satu sama lain. Ingat ada banyak faktor yang mempengaruhi sesuatu.
BACA JUGA Mitos Kecantikan Pada Lagu Aisyah Istri Rasulullah
Jadi gitu ya gaes, jangan sampe kita sesat dalam berfikir dan tidak melihat aspek lain untuk dipertimbangkan. Begitu juga dengan kasus lainnya.
Ketika ada seseorang mengkritik kinerja pemerintah, bukan berarti dia adalah pendukung Prabowo. Pun sebaliknya, kalau ada orang yang memuji kinerja pemerintah, bukan berarti juga ia adalah anti Prabowo.
Kalau ada orang bilang ketidaksetujuannya terhadap diskriminasi terhadap LGBTQ bukan berarti ia kafir atau mendukung LGBTQ. Karena pilihannya bukan hanya mendukung atau menolak, bisa jadi pilihannya adalah menjadi manusia yang tidak mengusik pilihan orang lain, manusia yang tidak menggunakan kata atau kalimat kasar dengan yang orang berbeda darinya.
Kalau ada yang gak setuju sama omongan ulama tentang pembelaan nama Habib, bukan berarti juga ia tidak mencintai Rasulullah. Ketika kita menolak untuk bergabung membela salah satu Keturunan Nabi, bukan berarti tidak ada Keturunan Nabi lainnya yang kita hormati.
Intinya banyak pilihan dalam hidup ini, jika kamu memilih membaca postingan ini, terimakasih, semoga harimu menyenangkan :)
Comments
Post a Comment