Posts

Ngomongin LGBTQIA di bulan juni

Image
Bulan juni selalu rame sama bahasan kaum minoritas kayak LGBTQIA (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, Interseksual, Aseksual) yang lagi hangat sekarang ini. Kehangatan bahasan ini semakin memanas ketika banyak dukungan dari berbagai perusahaan besar seperti Unilever yang secara terang-terangan pada tanggal 18 Juni kemaren mengumumkan secara resmi dukungan mereka kepada kaum LGBTQIA lewat akun resmi instagramnya. Tindakan Unilever ini mengakibatkan respon yang kurang baik dari netizen Indonesia yang katanya malah mau memboikot Unilever atas tindakannya tersebut. Yakin nih mau boikot Unilever? Selain Unilever dukungan lainnya datang dari Instagram yang memberikan fitur-fitur terbarunya sebagai bentuk dukungan terhadap kaum minoritas tersebut. Instagram memberikan ring serta tulisan yang berwarna pelangi sebagai bentuk dukungan mereka terhadap LGBTQIA. Lalu pertanyaan berikutnya adalah apakah yang mau boikot Unilever juga mau uninstall instagram? Yang lebih lucunya lagi mereka meng...

5 TIPS MENCIPTAKAN PEMBICARAAN YANG LEBIH DALAM

Image
Dalam beberapa keadaan, kadang-kadang kita sering dituntut untuk menjadi pendengar yang baik. Tapi emang gak semua orang bisa, termasuk aku sendiri hehe. Nah disini aku mau berbagi beberapa tips nih tentang gimana cara meciptakan percakapan yang “dalam”. So, yuk sama-sama belajar ....  Pastikan Dalam Waktu yang Tepat Untuk Bicara Teman-teman, akan sulit berbicara secara mendalam terhdap orang yang “Multitasking”. Hal ini karena orang yang “multitasking” cenderung sulit untuk focus terhadap pembicaraan. Maka dari itu, penting untuk memastikan apakah lawan bicara kita sedang dalam keadaan yang tepa untuk berbicara atau tidak, kamu bisa mastiinya dengan cara missal datang diwaktu lengang atau buat janji terlebih dahulu. Set The Tone ! Dengan mengatur nada berbicara akan sangat membantu kita untuk lebih mudah memahami personal lawan bicara sehingga lawan bicara kita tersebut akan lebih nyaman dalam menyampaikan bagaimana “perasaan” dan   menyampaikan poin...

Tatap yang Ratap

Image
Apa yang membuat hatimu gusar hari ini? Masih cerita cinta yang tak terbalas? Hmm ternyata sekeras itu hatinya yaa Sabar mungkin tidak untuk hari ini Barangkali esok atau lusa. Cerita cinta sebelah tangan memang sulit dimusnahkan begitu saja. Mereka berkembang dengan caranya sendiri Mereka tumbuh dengan asupan kecemburuan yang membara Mereka hidup dengan nutrisi penolakan yang tak terelakan. Begitulah cinta Nyatanya tidak semua harus disiram penerimaan Ada rasa gundah dalam pikiran yang tak pernah sudah Ada amarah yang tak pernah terlepas layaknya parasit dalam tanaman kota Lalu kamu harus bagaimana? Entahlah Aku tidak punya solusi terbaik untuk masalah rumit ini Kalau kukatakan jangan pernah menyerah layaknya karang yang terus dihantam ombak. Aku tak pernah kuasa melihatmu terus membawa serta remahan kecewa yang harus ditelan percuma. Kalau kukatakan berhenti berharap karena semua akan berlalu dengan segudang luka yang entah kapan sembuhnya. Aku ragu, aku bukan Tuhan yang tau mas...

Mengenal Polisi Hoegeng Dalam Anekdot Gus Dur

Image
Anekdot dari Kh. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini akhir-akhir ini menjadi di perbincangan. Hal ini terjadi menyusul terjadinya penangkapan seorang warga asal Malkuku Utara setelah memposting status di Facebook dengan mengquote anekdot dari Gus Dur tersebut yang mungkin kita sering dengar yaitu "Tidak ada Polisi jujur selain patung Polisi Polisi tidur dan Polisi Hoegeng". Awalnya aku ngira kalau Hoegeng itu adalah suatu bentuk ejekan atau sindiran rupanya aku salah. Hoegeng ternyata  adalah nama seorang mantan Kapolri ke-5 dengan nama asli Drs. Hoegeng Imam Santoso. Beliau dilantik karena terkenal dengan kejujuran ketegasan dan sifatnya yang sangat bersahaja. Karena itulah ia menjadi panutan bagi seluruh anggota polisi pada masa itu. Dan karena kejujurannya ia menjadi di musuh barat bagi para pejabat korup tahukah kamu bahkan saat ia mati pun menolak untuk dikubur bersama kuburan para koruptor. Nah berikut beberapa fakta  tentang Drs. Hoegeng Imam Santoso : Bera...

Ad Hominem

Image
Dalam suatu perdebatan atau perbincangan tentu kita sering mendengar beberapa argumentasi seperti berikut: "Aku sih biasa aja sama orang yang gak perawan. Itu kan pilihan dia untuk melakukan hubungan sex setelah atau sebelum menikah. Yang terpenting adalah dia secara sadar melakukan hal tersebut dan memahami benar resiko ataupun hal-hal yang akan terjadi setelahnya" "Kamu udah gak perawan yaa? Makanya bilang gitu? "Kalau janda emang gitu bahasannya" Atau  "Untuk ujian kali ini kita akan lakukan secara lisan, kemudian mengumpulkan power point semenarik mungkin. Ujian dilakukan lusa" "Beh si ibu ngasih soal susah amad, kurasa ibu lagi datang bulan kali yaa. Makanya soal-soalnya gak pake hati nurani" "Dosennya kelamaan jomblo, gak ngerti perasaan orang. Makanya cepet nikah buk" wkwk Atau "Kamu seharusnya tidak menuduh orang sembarang seperti itu, apalagi tanpa bukti" "Apaan sih bencong ikut-ikutan aja" "Halah ...

Lebih Baik?

Image
Sepasang pengantin yang sedang berbahagia duduk manis dipelaminan menunggu sumbangan tetangga yang datang. Tiba-tiba terdengar suara celotehan seorang pengunjung. Suaranya yang keras mengagetkan orang-orang yang mendengarnya. Kira-kira seperti ini. Si Mawar : Loh kok tinggian pengantin perempuannya? Si Polan : plaaakk. (Suara pukulan keras mendarat dibahu Si Mawar). Cangkeme (bahasa jawa yang artinya "mulutnya"). Si Mawar : loh kenapa? Kan lebih baik ngomong di depan daripada di belakang. Si Polan : mau di depan atau dibelakang harus jaga perasaan orang lain. Kemudian semuanya senyap. Entahlah karena sulit membuka kembali guyonan sebelum kalimat "lebih baik" itu atau karena semua orang sedang berfikir apa yang dikatakan Si Polan? Memang benar adanya kalimat Si Polan tersebut. Seringnya kita menyembunyikan kesalahan kita dengan memperlihatkan kesalahan orang lain atau kesalahan yang lebih besar/buruk dari kesalahan kita. Seperti perkataan Si Mawar yang menganggap bah...

Lika

Image
0612 Lembut tuturnya menjadi ciri khas seorang Lika Nama yang sudah menemaniku sejak beberapa tahun terakhir. Mungkin dia jenuh, atau bahkan bosan. Entahlah aku tak pernah tau. Kau tau kenapa? Karena dia lebih senang diam daripada harus bertengkar. Dia wanita paling damai yang pernah kutemui. Senyumnya yang teduh sering menegurku untuk sedikit lebih tenang. Layaknya air ia selalu bisa beradaptasi dengan siapapun yang menjadi lawan bicaranya. Ia mampu mendinginkan panasnya emosi kala argumentasi tak mampu lagi dibatasi. Layaknya air ia mampu menjadi petunjuk arah dari sesatnya pikiran seorang manusia bodoh sepertiku. Lika Namanya langka seperti sifatnya. Ia mampu menampung segala sendu hanya supaya kita tak saling beradu. Ia mampu membuatku banyak belajar tentang arti diam dan sabar. Ia perempuan cantik yang tak banyak mengeluh apalagi mengubah wajah. Sungguh aku sangat iri dengannya. Sebenarnya aku ingin menulis cerita ini sedikit lebih panjang, tapi aku tak ingin melihat likaku letih ...