Untukmu yang sedang menunduk malu
Tegakkanlah wajahmu, jangan tenggelam dalam kekecewaan Angkatlah ujung bibirmu, jangan biarkan ia terjatuh Letakkanlah telapak tanganmu di dada kiri dan rasakan Ada yang hidup di sana Jiwamu tidak akan mati, meski mereka terus memaki Duniamu tidak akan berhenti, meski kau jatuh tanpa henti Di sana selalu ada harapan, selalu ada cinta. Jangan menangis terlalu lama, ibu yang sudah pulang pasti akan sedih melihatmu terkungkung waktu yang begitu jenuh Kau tidak bisa mengharapkan setiap hari cerah, karena gurun juga tidak setiap saat indah Kadang kala kita butuh hujan, supaya bunga mawar yang indah itu bisa tumbuh Kadang juga kita butuh jalanan berlubang untuk menginjak rem. Tak apa berhenti, asal jangan lupa tujuanmu berjalan Selalu ada hati yang merindukanmu sendiri, maka pulanglah untuk nya, untuk jiwamu sendiri.